TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta local content atau tingkatan kandungan lokal dalam berbagai proyek kereta nasional semakin ditingkatkan. Budi mengatakan jangan sampai berbagai proyek kereta saat ini hanya diisi oleh barang-barang dari luar negeri.
BACA: Ini 2 Syarat IMF - Bank Dunia untuk Biayai LRT di Tiga Kota
"Ini bisa dimulai dengan menyediakan komponen-komponen kecil dalam infrastruktur kereta," kata Budi saat ditemui dalam acara Masyarakat Perkeretaapian Indonesia di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Juli 2018.
Saat ini, Kementerian Perhubungan telah memulai berbagai proyek kereta di beberapa daerah. Salah satu proyek terbaru yang akan digarap yaitu pengembangan light rail transit (LRT) atau kereta ringan di tiga kota, yaitu di Medan, Bandung, dan Surabaya. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh International Monetary Fund dan World Bank atau Bank Dunia.
Ke depan, Kementerian Perhubungan juga masih akan mencari pendanaan untuk proyek kereta api logistik di Kalimantan hingga kereta Makassar ke Parepare. Lalu proyek yang paling ambisius yang akan dicanangkan yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.
BACA:PT KAI Menggelar Pesta Rakyat Sambut Obor Asian Games 2018
Budi mencontohkan, pengggunaan konten lokal dalam pembangunan gerbong kereta di PT Industri Kereta Api ( Persero) mash didominasi oleh komponen dari luar negeri. "INKA baru 35 persen," kata Budi. Ia menginginkan angka ini bisa bertambah hingga 40 sampai 50 persen.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya, beberapa perusahaan lokal, PT Len, PT Barata Indonesia, PT Pindad bisa mulai memproduksi beherapa komponen lokal untuk kereta api. Nantinya, PT Inka pun tinggal mengumpulkan satu-satu kebutuhan dari perusahaan-perusahaan ini.