Akhir 2018, Idrus Marham: Tingkat Kemiskinan Capai 9 Persen

Kamis, 19 Juli 2018 14:02 WIB

Menteri Sosial Idrus Marham, dalam acara Bimbingan dan Pemantapan Pendamping KUBE (Reguler, Kabuter, Dekonsentrasi) 2018, di Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Idrus Marham ikut menanggapi soal pencapaian tingkat kemiskinan yang diumumkan Badan Pusat Statistik awal pekan ini. Ia yakin persentase penduduk miskin bisa mencapai 9 persen pada akhir 2018 ini. Bila sesuai harapan, capaian tersebut lebih cepat dari target pemerintah yang sebelumnya ditetapkan, yakni pada 2019.

Baca: Jawaban Sri Mulyani saat Perubahan Garis Kemiskinan Dipersoalkan

Idrus menilai hal itu bukan sesuatu yang mustahil sebab pemerintah akan menjalankan program-program dengan baik. "Berbagai program pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan telah berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari turunnya jumlah penduduk miskin menjadi 9,82 persen pada Maret 2018, jadi kami optimistis akan mencapai 9 persen akhir tahun," kata Idrus melalui siaran pers, Kamis, 19 Juli 2018.

Menurutnya, capaian positif ini telah didorong oleh peran beragam bantuan sosial (bansos) dan subsidi yang disalurkan pemerintah dengan prinsip 6T, yakni tepat jumlah, tepat sasaran, tepat administrasi, tepat waktu, tepat harga, dan tepat kualitas.

Baca: Sri Mulyani Sebut Kemiskinan Terendah, Ini yang Harus Dikritisi

Advertising
Advertising

Sejumlah program Kementerian Sosial (Kemensos) juga diklaim menunjukkan kinerja positif dalam penyaluran dan penyerapannya, yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), beras sejahtera (rastra), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Bansos tersebut disinergikan dengan beragam bansos dari kementerian lain, misalnya Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, subsidi pupuk, subsidi listrik, dan sebagainya. "Program dan sinergi pemerintah dengan elemen-elemen yang ada dalam rangka menggerakkan ekonomi rakyat berjalan baik, sehingga rakyat bisa mandiri dan sejahtera," ujar Idrus.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2018 sebesar 9,82 persen atau turun 0,3 persen dibandingkan September 2017 yang sebesar 10,12 persen. Persentase jumlah penduduk miskin ini merupakan yang paling rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Terkait tingkat kemiskinan itu juga, BPS mencatat adanya perbaikan pemerataan pendapatan pada periode Maret 2015-Maret 2018, dengan Gini Ratio perkotaan dan perdesaan pada Maret 2015 adalah 0,408 dan pada Maret 2018 turun menjadi 0,389.

BISNIS

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

7 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

10 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

10 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya