LPS Naikkan Suku Bunga Penjaminan 25 Basis Poin

Rabu, 18 Juli 2018 14:29 WIB

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah saat open house di rumah dinasnya di kawasan Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 16 Juni 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menaikkan suku bunga penjaminan di Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat untuk periode 18 Juli hingga 17 September 2018 sebesar 25 basis poin (bps). Keputusan ini diambil setelah Dewan Komisioner LPS mengadakan rapat pada 16 Juli 2018.

"Evaluasi dan penetapan bunga penjaminan rupiah dan valuta asing di Bank Umum dan rupiah di BPR," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah dalam konferensi pers di Kantor LPS, Gedung Equity Tower, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Juli 2018.

Baca juga: Per Mei 2018, Simpanan di Bank Umum Naik Menjadi Rp 5.415 T

Dengan penetapan ini, maka LPS memutuskan suku bunga penjaminan untuk rupiah di Bank Umum menjadi 6,25 persen dan Valas 1,5 persen. Lalu, suku bunga penjaminan untuk rupiah BPR menjadi 8,75 persen. 'Kebijakan ini ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan suku bunga simpanan bank benchmark yang mulai menunjukkan kenaikan secara gradual," kata Halim.

Perubahan ini, kata Halim, juga merupakan bentuk penyesuaian atas perkembangan kondisi pasar keuangan. Tujuannya agar kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia bisa tetap dijaga, pasca kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia sebelumnya. "Ke depan LPS akan terus melakukan pemantauan terhadap suku bunga perbankan," ujarnya.

Simak pula: Dorong Pencapaian Laba, BNI Genjot Kredit Tumbuh Hingga 15 Persen

Halim menambahkan bahwa sesuai dengan ketentuan LPS, apabila suku bunga penjaminan antara bank dan nasabah melebihi tingkat bunga penjaminan, maka simpanan nasabah tersebut otomatis tidak termasuk dalam jaminan bank. Untuk itu, perbankan diwajibkan memberitahukan informasi ini kepada seluruh nasabahnya.

Selain itu, LPS meminta perbankan lebih memperhatikan ketentuan suku bunga penjaminan ini dalam aktivitas penghimpunan dana nasabah. Menurut Halim, bank-bank harus terus memperhatikan likuiditas ke depan. "Sehingga, bank diharapkan dapat mematuhi ketentuan pengelolaan likuiditas oleh Bank Indonesia," kata Halim.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

21 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

5 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya