Jusuf Kalla: APBN Terus Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

Selasa, 17 Juli 2018 12:44 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menonton pertandingan final Piala Dunia 2018 bersama keluarga dan kerabat dekat di rumah dinasnya, Jakarta , Ahad, 15 Juli 2018. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia terus meningkat. Namun kenaikan itu tak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Terancam Pakai Postur Lama, JK Yakin APBN 2016 Diketok DPR
Jusuf Kalla: Siap-siap Pemotongan Anggaran Ketiga

Kalla mengatakan APBN naik sekitar 100 persen setiap 10 tahun. Saat ini APBN sebesar Rp 2.221 triliun. Angkanya naik hampir dua kali lipat dari APBN 2008 yang hampir Rp 1.000 triliun. Satu dekade sebelumnya, APBN separuhnya sekitar Rp 500 triliun. "Tapi pertumbuhan ekonominya tetap 5 persen," katanya di BPKP, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.

Menurut Kalla, salah satu sebabnya adalah tingginya belanja barang dibanding belanja modal. Anggaran belanja barang tahun ini sekitar Rp 300 triliun sementara anggaran belanja modal hanya sekitar Rp 200 triliun.

Dia mengatakan pemerintah perlu merencanakan pengeluaran dengan baik sekaligus mengawasi aliran dananya. "Sehingga anggaran belanja tumbuh dan efeknya juga ke pertumbuhan yang lebih tinggi kepada bangsa," ujarnya. Dengan begitu, masyarakat bisa betul-betul menikmati dampaknya.

Jusuf Kalla mengatakan perlu ada peningkatan kinerja dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi belanja barang. Lembaga itu memiliki peran yang beragam mulai dari audit, evaluasi, hingga pelatihan. "Apabila BPKP bekerja dengan baik, tentu tidak akan terjadi penyelewengan," katanya.

BPKP juga diminta menjalin kerja sama dengan lembaga pengawas lainnya. Indonesia memiliki banyak lembaga pengawas seperti BPK, Inspektorat Jenderal, Kejaksaan, Kepolisian, hingga KPK. Jusuf Kalla berharap lembaga itu berkoordinasi untuk mengawasi pembangunan yang sedang berjalan.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya