Ibadah Haji 2018, Garuda Indonesia Perbanyak Tenaga Putra Daerah
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Elik Susanto
Selasa, 17 Juli 2018 08:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia menambah jumlah awak kabin untuk penerbangan ibadah haji 2018 menjadi 540 awak kabin dari sebelumnya 506 orang. Alasannya, awak kabin dari putra daerah memudahkan komunikasi dalam perjalanan haji ke Tanah Suci, Mekah.
Baca juga: Ibadah Haji 2018, Begini Kesiapan Imigrasi Bandara Soekarno - Hatta
Sekretaris Perusahaan Garuda, Hengki Heriandono, mengatakan 25 persen di antara awak kabin itu adalah putra-putri daerah. "Ini untuk mempermudah komunikasi," ujar Hengki dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 17 Juli 2018.
Hengki menjelaskan, merekrut awak kabin putra daerah dilakukan di masing-masing daerah embarkasi. Hal ini mengingat jemaah haji sebagian masih menggunakan bahasa daerah antara embarkasi satu dengan yang lainnya tidak sama.
Garuda memulai pemberangkatan jemaah haji pada 17 Juli 2018 sampai 29 Juli 2018 untuk gelombang pertama. Sedangkan, gelombang kedua pada 30 Juli hingga 15 Agustus 2018. Sedangkan kepulangan dimulai pada 27 Agustus 2018 sampai 8 September 2018 untuk gelombang 1, gelombang 2 dimulai 9 hingga 26 September 2018.
Layanan penerbangan haji tersebut ditandai dengan keberangkatan kloter pertama yang dilaksanakan serentak di 5 embarkasi dari total 9 embarkasi yang dilayani. Lima embarkasi tersebut yaitu Jakarta, Solo, Padang, Lombok dan Makassar. Sementara penerbangan kloter pertama untuk empat embarkasi lainnya, yaitu embarkasi Balikpapan, Medan, Aceh, dan Banjarmasin mulai 19 Juli 2018 hingga 27 Juli 2018.
Pada penerbangan Haji 2018, Garuda bakal memberangkatkan sebanyak 107.959 calon jemaah melalui 278 kelompok terbang alias kloter dari sembilan embarkasi, antara lain dari Banda Aceh sebanyak 4.448 jemaah dan 12 kloter. Embarkasi Medan 8.466 jemaah dan 22 kloter, Padang 6.349 jemaah dan 16 kloter.
Adapun keberangkatan ibadah haji 2018 embarkasi Jakarta 22.784 jemaah dan 58 kloter, serta Solo 34.112 jemaah dan 95 kloter. Lalu, Balikpapan 5.792 jemaah dan 13 kloter, Makassar 15.911 jemaah dan 35 kloter, Lombok 4.564 jemaah dan 10 kloter, serta Banjarmasin 5.533 jemaah dan 17 kloter.