Darmin Nasution Perkirakan Neraca Perdagangan Juni Defisit

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 11 Juli 2018 23:02 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyalami para pewarta. Ia menggelar open house dalam rangka Idul Fitri 1439 Hijriah. Sabtu, 16 Juni 2018, di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV Nomor 17, Jakarta Selatan. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi neraca perdagangan pada Juni 2018 ini belum surplus seperti proyeksi Bank Indonesia. Ekspor komoditas atau nonmigas belum mampu membalikkan neraca yang defisit.

"Ini masalah perjuangan kita. Saya rasa belum jika dilihat dari total ekspor dan impor karena migas itu perdagangannya defisit," katanya, Rabu, 11 Juli 2018.

Baca juga: Darmin: Neraca Pembayaran Defisit, Penyakit darii 30 Tahun Lalu

Bank Indonesia menegaskan peluang surplus neraca perdagangan di atas US$1 miliar pada Juni 2018 masih terbuka lebar. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan perkiraaan sebelumnya sebesar US$900 juta merupakan hasil dari pengumpulan data di minggu pertama dan kedua Juni. "Ini bisa lebih tinggi dari US$1 miliar," ungkap Perry.

Dengan data ini, BI akan mengkalkulasi kembali perhitungan defisit transaksi berjalan pada kuartal II/2018. Kendati demikian, Perry menegaskan bank sentral telah melihat adanya potensi pelebaran defisit pada kuartal kedua kali ini yang dipengaruhi oleh faktor musiman.

Defisit transaksi berjalan tersebut dapat menyempit pada kuartal selanjutnya. Dengan demikian, dia menegaskan BI tetap melihat defisit transaksi berjalan tidak akan melampaui 2,5 persen.

Sebelumnya, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan akan mencapai 2,3 persen pada tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan awal sebesar 2,1 persen. "Kami proyeksi 2,3 persen, sehingga net external demand-nya khusus konsumsi itu 4,9 persen, membuat [PDB] growth tidak bisa 5,3 persen," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

7 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya