Sri Mulyani: Pemerintah Petakan Sektor Terdampak Perang Dagang

Rabu, 11 Juli 2018 06:59 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berpidato dalam pertemuan negara-negara G-20 di Buenos Aires, Argentina, 20 Maret 2018. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah sedang memetakan sektor di tiap kementerian untuk yang mengantisipasi dampak kebijakan perdagangan Amerika Serikat terhadap negara-negara lain.

"Dengan kebijakan tersebut apa kemungkinan potensi implikasinya di sektor komoditas yang akan terkena dampaknya dari kebijakan tersebut," kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 10 Juli 2018.

Baca juga: Perang Dagang AS-Cina, Sri Mulyani Beberkan Risikonya Bagi RI

Sri Mulyani mengatakan pemetaan tersebut dilakukan Kementerian Keuangan bersama dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menurut Sri Mulyani, Kementerian Perdagangan menyampaikan soal peta dari situasi apa yang disebut kebijakan perdagangan AS terhadap negara negara lain, termasuk Cina, Eropa, Kanada dan potensi kepada Indonesia. Kemudian dari Kementerian Perindustrian mengidentifikasi industri manufaktur yang selama ini dianggap memiliki potensi untuk bisa ditingkatkan kemampuan ekspornya dan dikurangi impornya.

Dengan begitu, menurut Sri Mulyani, dapat menciptakan keseimbangan eksternal neraca pembayaran. Di mana nantinya keseimbangan itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan.

"Oleh karena itu kemudian diidentifikasi industri-industri apa dan bentuk policy kebijakan yang bisa diambil untuk memperbaiki daya produktifitas dan competitiveness dari industri itu," ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan tersebut nantinya tergantung dari masing-masing industri. Mulai dari industri makan minum, tekstil, karet, elektronik, kimia karena semuanya memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda. Industri-industri tersebut membutuhkan suatu kebijakan yang ada dalam domainnya Kementerian Keuangan.

Wewenang Kementerian Keuangan, kata Sri Mulyani seperti yang berhubungan dengan impor bahan baku, bea masuk atau yang berhubungan dengan bea keluar. Insentif itu diberikan agar mereka bisa melakukan ekspor secara lebih kompetitif.

"Kemudian juga ada berbagai policy yang berhubungan dengan pajak seperti restitusi PPN itu terutama berhubungan dengan bahan baku yang diimpor di mana ini terjadi di beberapa seperti industri makanan industri tekstil jadi kami lihat hal itu," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

7 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya