Foto udara landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 17 April 2018.. PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) yang mencapai 3.000 x 60 meter di BIJB akan rampung pada Oktober mendatang. ANTARA/Raisan Al Farisi
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, hanya akan menjadi embarkasi antara pada penyelenggaraan penerbangan haji tahun ini karena panjang landas pacu yang masih di bawah 3.000 meter.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan panjang landas pacu (runway) di Bandara Kertajati hanya 2.500 meter. Adapun kebutuhan panjang minimum runway untuk pesawat berlorong ganda (wide body) yang digunakan penerbangan haji harus 3.000 meter atau lebih.
"Kalau untuk penyelenggaraan haji tahun ini (Bandara Kertajati) hanya embarkasi antara. Embarkasi penuh kami siapkan untuk tahun depan," kata Agus, Selasa, 10 Juli 2018.
Dia menambahkan, pembangunan perpanjangan runway ditargetkan selesai pada Oktober 2018. Saat ini, calon jemaah haji yang diangkut dari Bandara Kertajati akan singgah di Bandara Soekarno-Hatta terlebih dulu.
Agus mengakui penerbangan haji menggunakan embarkasi akan menambah biaya bagi maskapai. Namun, kepentingan pelayanan kepada calon haji yang lebih diutamakan.
Pengoperasian Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji, imbuh Agus, untuk melayani masyarakat di sekitar Jawa Barat agar tidak harus menempuh perjalanan darat dengan jarak yang jauh menuju ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
23 jam lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.