GPMT: Harga Pakan Ayam Naik Akibat Rupiah Melemah

Rabu, 4 Juli 2018 17:16 WIB

Pekerja memberikan pakan ayam di peternakan ayam pedaging di Desa Bantarjaya Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 25 Maret 2012. Dok.TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan harga pakan ayam naik akibat rupiah melemah di tengah menguatnya dolar Amerika Serikat.

"Kalau mengikuti bahan pakan, 83 persen itu menyumbang harga cost dari harga jual pakan. Maka, kalau ada kenaikan harga bahan pakan, itu otomatis naik," katanya saat ditemui dalam acara Indo Livestock 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu, 4 Juli 2018.

Baca: Rupiah Diprediksi Bergerak di Rp 14.335 - Rp 14.405 Hari Ini

Desianto menuturkan kenaikan mencapai 5-6 persen. Menurutnya, jika mengikuti harga dolar Amerika, seharusnya pengusaha sudah menaikkan Rp 600 lebih. Namun beberapa anggota ada yang naik hanya Rp 300-350.

Harga untuk pakan ayam boiler saat ini sekitar Rp 7.000 per kilogram sudah sampai ke peternak. Sedangkan harga layer sekitar Rp 6.000-6.300.

Advertising
Advertising

Desianto mengatakan struktur harga pakan 83 persen diakibatkan bahan pakan. Sedangkan bahan pakan 60 persen merupakan impor. Bahan pakan tersebut antara lain suplemen, vitamin, antibiotik, feed suplemen, premix, dan bungkil kedelai.

"Berpengaruh, karena dolar menguat atau rupiahnya melemah 14.300 sekarang, pada 60 persen dari itu," ujarnya.

Baca: Jaga Stabilitas Rupiah, Sri Mulyani Akan Batasi Impor

Faktor lain kenaikan harga lain adalah pasokan bungkil kedelai naik akibat ada kekeringan di Brasil dan Argentina.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berada di angka Rp 14.418 pada penutupan Selasa, 3 Juli 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 87 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.331 pada penutupan Senin, 2 Juli 2018.

Sedangkan pada 3 Juli 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah senilai Rp 14.490 dan kurs beli Rp 14.346.

Desianto berharap pemerintah mampu mempertahankan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. "Hitungan kemarin kan Rp 13.600 sampai Rp 13.500, sekarang Rp 14.300. Makin rendah exchange rate-nya itu makin baik karena itu kan dari impor, impor berlaku dolar. Jadi makin dolar menguat makin sengsara industri ini," ucapnya.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

5 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya