Coworking Space Tumbuh Pesat tapi Terkendala 2 Hal Ini

Kamis, 28 Juni 2018 14:52 WIB

Pekerja membersihkan Ruang Kerja Bersama, Ruang & Tempo di Gedung Tempo Lantai 8, Palmerah, Jakarta, 16 Mei 2018. Tempo, Kibar, dan Kumpul Luncurkan Ruang Kerja Bersama atau co-Working Space guna membuka peluang kolaborasi anak muda Indonesia dengan para praktisi media, komunikasi, dan berbagai komunitas kreatif dalam ekosistem digital. Ruang & Tempo juga menyediakan tempat bagi seluruh anggotanya untuk bekerja secara kolaboratif dengan berbagai fasilitas seperti area event, ruang meeting, serta akses internet 24 jam. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Coworking Space Indonesia Felencia Hutabarat mengatakan jumlah perusahaan penyedia ruang kerja bersama di Indonesia melonjak signifikan. Hal ini di antaranya karena berkembang pesatnya startup dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di berbagai daerah.

"Berdasarkan catatan kami, jumlah coworking space hanya 45 bangunan pada 2016. Sekarang hampir 200. Ini artinya meningkat 400 persen," kata Felencia di Jakarta Smart City Hive, Selasa, 26 Juni 2018.

Baca: Perusahaan Coworking Space Cocowork Siap Ekspansi ke 8 Kota

Meski tumbuh pesat, Felencia tak menampik masih banyak halangan yang menghadang bisnis penyedia ruang bersama di Indonesia. Pertama, belum jelasnya nomenklatur industri. Pasalnya, coworking space tidak bisa dikategorikan sebagai penyedia jasa penyewaan ruang kantor, restoran, ataupun hotel.

Hal ini diakui membuat pelaku kesulitan saat ditagih oleh petugas pajak. "Kami selalu beragumen dengan petugas pajak. Mereka bingung, kami juga bingung harus memasukkan ke kategori apa. Kami mau bayar pajak, tetapi sulit karena belum ada regulasi," kata Felencia.

Advertising
Advertising

Baca: Mengintip Konsep dan Kelebihan Coworking Space 'Ruang & Tempo'

Kedua, terkait dengan fasilitas kantor virtual yang disediakan oleh beberapa coworking space. Banyak pemerintah daerah yang dinilai belum terlalu paham serta takut konsep virtual office bakal dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

Hal itu sempat menjadi kendala di DKI Jakarta. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah mengeluarkan aturan main soal virtual office agar tidak disalahgunakan.

"Di sisi lain, kebutuhan virtual office sangat nyata. Banyak perusahaan perintis atau UMKM butuh alamat kantor yang legal supaya bisa mengurus perizinan," ucap Felencia.

Felencia menuturkan sebelumnya ruang kerja bersama hanya berpusat di DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, saat ini sudah menyebar di daerah lain, mulai dari Batam hingga Papua.

Menurut Felencia, ada tiga elemen yang membedakan coworking space dengan ruang kantor konvensional, yaitu komunitas (community), kolaborasi (collaboration), dan konektivitas (connectivity).

Tiga hal itu membuat pengguna, yang sebagian besar pemilik perusahaan rintisan dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tertarik menggunakan layanan tersebut. "Pengusaha startup dan UMKM ini bukan hanya membutuhkan ruang kerja, tetapi koneksi, dan komunitas untuk berkolaborasi," ucap Felencia.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Cocowork Daniel Lau menyatakan peluang bisnis coworking space di Indonesia terbuka lebar. Ceruk bisnis di sektor ini masih luas mengingat jumlah pemain yang belum terlalu banyak.

Jika dibandingkan dengan commercial-based office, porsi coworking space baru 1 persen. "Saya optimistis bisa naik karena permintaan sangat tinggi. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga luar kota," ucap Daniel.

BISNIS

Berita terkait

Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

27 Mei 2023

Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi.

Baca Selengkapnya

Startup CoHive Bangkrut, Simak Lagi Sejarah dan Model Bisnisnya

9 Februari 2023

Startup CoHive Bangkrut, Simak Lagi Sejarah dan Model Bisnisnya

Startup penyedia coworking space CoHive resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Simak sejarah dan model bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Coworking Space BRIN, Peringkat Internet ASEAN

5 Februari 2023

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Coworking Space BRIN, Peringkat Internet ASEAN

Topik tentang gonjang ganjing BRIN terus bergulir menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Soal Coworking Space, Kepala BRIN: Meja Saya Juga Sudah Digusur

5 Februari 2023

Soal Coworking Space, Kepala BRIN: Meja Saya Juga Sudah Digusur

Gonjang ganjing BRIN terus bergulir. Ramai reaksi dan keluhan dianggap bukti perubahan berhasil.

Baca Selengkapnya

Profil CoHive, Startup Penyedia Coworking Space yang Resmi Gulung Tikar Terlilit Utang

4 Februari 2023

Profil CoHive, Startup Penyedia Coworking Space yang Resmi Gulung Tikar Terlilit Utang

Penyedia ruang kerja bersama (coworking space) terbesar di Indonesia ini dinyatakan pailit.

Baca Selengkapnya

Startup Penyedia Coworking Space CoHive Diputus Pailit oleh PN Jakarta Pusat

4 Februari 2023

Startup Penyedia Coworking Space CoHive Diputus Pailit oleh PN Jakarta Pusat

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan pailit terhadap startup penyedia ruang kerja berbagi (coworking space), CoHive. Simak putusan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Usulkan Pembangunan Coworking Space di Stasiun Tanah Abang

16 Juni 2022

Erick Thohir Usulkan Pembangunan Coworking Space di Stasiun Tanah Abang

Erick Thohir, punya ide untuk membangun working space di Stasiun Tanah Abang, termasuk tempat untuk rekreasi.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Pokok Mahasiswa, ITS Bangun Gedung Retail Capai Rp 3,3 Miliar

27 Mei 2022

Penuhi Kebutuhan Pokok Mahasiswa, ITS Bangun Gedung Retail Capai Rp 3,3 Miliar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membangun gedung retail guna memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Strategi Yogyakarta Kembangkan Potensi Wisata Kampung Secara Digital

26 Maret 2022

Strategi Yogyakarta Kembangkan Potensi Wisata Kampung Secara Digital

Saat ini di Kota Yogyakarta yang memiliki 14 kecamatan dan terbagi 45 kelurahan itu, sudah terdapat 638 titik WiFi publik.

Baca Selengkapnya