Neraca Perdagangan Defisit, Sri Mulyani Sudah Bicara ke Jokowi

Senin, 25 Juni 2018 13:26 WIB

Defisit Neraca Perdagangan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan berfokus pada sektor riil dan policy untuk menekan defisit neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 1,52 miliar. "Kami tentu akan terus melihat, dari sisi sektor riil, policy akan difokuskan untuk membantu supaya neraca pembayaran, terutama defisit transaksi berjalan bisa dikurangi," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.

Sri Mulyani mengatakan sudah berbicara kepada Presiden Joko Widodo. Ia menyarankan adanya dukungan melalui kebijakan terhadap ekspor, pariwisata, industri substitusi impor bisa diperkuat.

BACA JUGA: Neraca Perdagangan Defisit, Ini Perhitungan BPS

Menurut Sri Mulyani, kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Koordinator Perekonomian, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan, akan menindaklanjuti insentif, kemudahan, perpajakan, kepabeanan, makroprudensial BI, dan mikroprudensial OJK. "Nanti akan kami terus follow up supaya secara konkret bisa memperbaiki defisit itu," ujarnya.

BACA JUGA: Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Ini Cara Agar Neraca Perdagangan Tak Defisit

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis kinerja perdagangan Indonesia sepanjang Mei 2018 mengalami defisit US$ 1,52 miliar. Adapun neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 tercatat mengalami defisit US$1,63 miliar, didorong kenaikan impor barang konsumsi dan migas.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menuturkan defisit tersebut disebabkan oleh impor yang meningkat tajam. "Defisit disebabkan oleh defisit migas, di mana defisit pada bulan ini mencapai US$ 1,1 miliar," kata Suhariyanto.

BACA JUGA: Defisit Neraca Perdagangan Disebabkan Sektor Migas

Advertising
Advertising

Dengan demikian, posisi neraca perdagangan Indonesia Januari -April 2018 mengalami defisit US$ 1,31 miliar. Dari posisi tersebut, defisit neraca migas mengalami defisit US$ 3,8 miliar.

Impor sepanjang April 2018 mencapai US$ 16,09 miliar atau naik 11,38 persen dibandingkan Maret 2018. Suhariyanto mengungkapkan kenaikan impor meningkat baik migas dan nonmigas.

Ekspor pada April 2018 mengalami penurunan 7,19 persen menjadi US$ 14,47 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dengan rincian ekspor nonmigas US$ 13,28 miliar dan migas US$ 1,19 miliar. Angka ekspor secara keseluruhan tersebut turun 7,19 persen dibandingkan Maret 2018, tetapi naik 9,0 persen dibandingkan dengan April 2017.

Ekspor nonmigas dan migas pada April tersebut mengalami kontraksi masing-masing -6,80 persen dan -11,32 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2018.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

15 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

15 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

1 hari lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya