Dirut BEI: Kenaikan Suku Bunga Ganggu Stabilitas IHSG

Jumat, 22 Juni 2018 13:11 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau BEI Tito Sulistio berharap Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate. Menurut Tito, kenaikan suku bunga dapat mengganggu stabilitas indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Jika bursa ditanya, kalau bisa, suku bunga jangan naik. Itu aja," ucap Tito Sulistio saat ditemui dalam silaturahmi Idul Fitri Otoritas Jasa Keuangan dan BI di komplek BI, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Menko Darmin Dorong Efisiensi Perbankan

Menurut Tito, musuh terbesar dari pasar modal adalah tingkat suku bunga. Tito mengatakan kenaikan tingkat suku bunga mau tidak mau cukup mengganggu. Pekan lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-25 persen.

Lebih lanjut, Tito menuturkan kenaikan suku bunga memang mau tidak mau dapat terjadi. Terlebih kalau perlu dana infrastruktur untuk membangun.

Advertising
Advertising

Baca: Perry Warjiyo Sebut BI Mungkin Menaikkan Lagi Suku Bunga

"Faktanya, perbankan tahun kemarin cuma Rp 240 triliun, pasar modal Rp 802 triliun. Satu trade off (keputusan) ini nih, kalau tingkat suku bunga naik, bank juga susah pinjamin duit, pasar modal juga susah," ucap Tito.

Menurut Tito, mungkin ada satu trade off yang benar. Jadi, walaupun bank loan to deposito ratio (LDR)-nya tinggi, pasar modal tetap bisa memiliki perolehan dana atau raising of fund. "Satu trade off yang benar pada tingkat suku bunga tepat, dan itu saya lepaskan kepada otoritas pemerintah," ujar Tito.

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan telah menyiapkan lima “jamu” khusus untuk menjaga kestabilan moneter Indonesia saat ini, khususnya nilai tukar rupiah. "Jadi saya punya satu jamu pahit, yaitu kebijakan moneter untuk jaga stabilitas," kata Perry saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Jumat, 15 Juni 2018.

Namun Perry juga menyiapkan empat “jamu manis”. “(Antara lain) pelonggaran makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan infrastruktur, termasuk sistem pembayaran digital ekonomi finance, juga (mendorong) ekonomi keuangan syariah.” Kebijakan yang di antaranya menyoal suku bunga itu akan diumumkan seusai rapat Dewan Gubernur BI 27-28 Juni 2018.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

5 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya