Rupiah Tembus Rp 14 Ribu, Darmin: Jangan Terlalu Dirisaukan

Jumat, 22 Juni 2018 06:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) memberikan keterangan dalam konferensi pers di kantor Kemenkeu, Jakarta, 28 Mei 2018. Pemerintah memastikan adanya penguatan koordinasi dan implementasi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta keberlanjutan reformasi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta publik tak risau dengan nilai tukar rupiah yang menembus Rp 14 ribu terhadap dolar Amerika Serikat.

Ia mengatakan tertekannya rupiah salah satunya disebabkan kebijakan bank sentral AS, The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya. Pekan lalu, The Fed telah menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen hingga 25 persen.

"Karena kan bunga di sananya bergerak. Jangan terlalu dirisaukan, ntar juga tenang lagi," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kamis, 21 Juni 2018. Berdasarkan data Bank Indonesia sore ini, kurs berada di posisi Rp14.090 per dolar AS.

Simak: Rupiah Melemah, Menko Darmin Tak Khawatir

Selain itu, pelemahan rupiah yang mencapai 1 persen itu, kata Darmin merupakan dampak dari libur lebaran. "Nah, bahwa dolar naik 1 persen, itu memang agak lebih ditambah karena kita liburnya banyak. Oleh karena itu jangan itu dianggap sudah akhir cerita. Lusa juga berubah lagi," ujar dia.

Untuk bisa mengatasi makin melemahnya rupiah, Darmin berujar pemerintah berupaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia yang defisit dalam tiga bulan terakhir. Defisit itu disebabkan oleh naiknya impor barang ke Indonesia menjelang lebaran ditambah melemahnya ekspor. "Itu yang harus diatasi dulu," kata Darmin.

Baca: Darmin Nasution: Akan Ada Keseimbangan Baru Nilai Tukar Rupiah

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dirinya telah menyiapkan lima 'jamu' khusus untuk menjaga kestabilan moneter Indonesia saat ini, khususnya nilai tukar rupiah.

"Jadi saya punya 1 jamu pahit yaitu kebijakan moneter untuk jaga stabilitas," kata Perry ditemui di kediamannya di Jakarta, Jumat, 15 Juni 2018. Perry mengakui menyiapkan empat 'jamu manis'. Yakni: pelonggaran makroprudensial, pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan infrastruktur, termasuk sistem pembayaran digital ekonomi finance, juga (mendorong) ekonomi keuangan syariah."

Kebijakan itu akan diumumkan setelah Rapat Dewan Gubernur BI 27-28 Juni 2018.

CAESAR AKBAR | DIAZ PRASONGKO

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya