Uni Eropa Sepakat Kurangi Biofuel, Bagaimana Nasib Ekspor Sawit?

Minggu, 17 Juni 2018 15:23 WIB

Bahan bakar nabati

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa akhirnya menyetujui program pengurangan bertahap untuk sejumlah komponen pada bahan bakar nabati atau biofuel. Program itu tertuang dalam Arahan Energi Terbarukan Uni Eropa atau EU's Renewable Energy Directive (RED II).

Kesepakatan ini dicapai setelah diadakan dialog antara Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan Dewan Uni Eropa pada 14 Juni 2018. "Kesepakatan politik telah dicapai untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Eropa," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 16 Juni 2018.

Baca: Uni Eropa Puas pada Standar Keselamatan Penerbangan Indonesia

Uni Eropa memutuskan meningkatkan target penggunaan energi terbarukan sekurang-kurangnya 32 persen pada 2030 dari semula 27 persen. Menurut Vincent, target ini mungkin akan diperbesar setelah tinjauan pada 2023. Kesepakatan dalam RED II ini, kata dia, penting untuk mempertahankan peran Eropa guna melawan perubahan iklim di dunia.

Sebelumnya, rencana penerapan RED II ini memang sempat menuai polemik di sejumlah negara. Negara-negara eksportir bahan baku biofuel ke Eropa, seperti Indonesia, waswas aturan ini akan menutup pintu ekspor mereka. Indonesia adalah salah satu negara yang terancam karena komoditas ekspor unggulan Indonesia, sawit—yang merupakan salah satu bahan biofuel, akan terdampak besar karena kesepakatan ini.

Advertising
Advertising

Baca: 11 Tahun Penantian untuk Maskapai Penerbangan Indonesia ke Eropa

Lebih rinci, RED II mendorong negara-negara Uni Eropa memperjelas sumber bahan penggunaan biofuel. Bahan bakar nabati ini tidak boleh terbuat dari bahan mentah yang diperoleh dari tanah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi, di antaranya hutan primer dan lahan pepohonan, kawasan lindung, atau padang rumput dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Vincent memastikan RED II sama sekali tidak bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Di WTO, negara di dunia memang tidak diperbolehkan menghapus atau membatasi biofuel asal bahan baku tertentu. Namun, kata Vincent, RED II tidak ditujukan untuk bahan baku tertentu. "Negara-negara anggota Uni Eropa tetap bebas mengimpor," ujarnya.

Meski kesepakatan telah dicapai, RED II harus secara resmi disetujui Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa dalam beberapa bulan mendatang. Setelah itu, barulah aturan ini mulai berlaku 20 hari setelahnya. Sedangkan negara-negara anggota Uni Eropa harus menjadikannya bagian dari undang-undang di negara masing-masing paling lambat 18 bulan setelah berlaku.

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

10 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

12 hari lalu

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya