Idul Fitri, Perry Warjiyo Sebut BI Waspadai Kondisi Global

Sabtu, 16 Juni 2018 16:39 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menggelar acara open house di rumahnya di Jalan Pati Unus nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Di awal acara, pria kelahiran Sukoharjo, 59 tahun silam ini, sempat mengucapkan selamat Idul Fitri pada seluruh awak media.

"Idul Fitri itu kembali kepada suci. Karena itu dengan kesucian kita terus meningkatkan kinerja dan kinerja hanya akan berhasil kalau memang mendapat karunia dari Allah," kata Perry.

BACA JUGA: Ini Kisah Hidup Perry Warjiyo Sebelum Jadi Gubernur Bank Indonesia

Perry menegaskan dirinya berprinsip bahwa semua hal harus dilakukan sesuai kehendak Allah. "Sebab kekuasaan Allah akan melebihi dari setiap kekuasaan manusia," katanya.
Perry menuturkan, saat ini kondisi perekonomian global juga tengah mengalami dinamika yang tak menentu. Kondisi ekonomi global tersebutlah yang kini menjadi tantangan bagi perekonomian domestik dan juga pemerintah Indonesia. "Tantangan Indonesia sangat berat khususnya dari global dan ikhtiar kita harus maksimal," tutur Perry.

Untuk mengantisipasi hal itu, Perry mengatakan Bank Indonesia bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 27-28 Juni 2018 untuk merespons perkembangan kebijakan bank sentral luar negeri seperti Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB). Menurut Perry, tak tertutup kemungkinan BI menaikkan kembali suku bunga atau BI 7-Day Repo Rate, seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

BACA JUGA: Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia Pilihan Jokowi

"Bisa dalam bentuk kebijakan suku bunga, dan mungkin diikuti juga dengan relaksasi kebijakan makroprudensial dalam bentuk LTV (Loan to Value). Tapi konkritnya nanti akan diumumkan," ucapnya.

Perry menegaskan bahwa menaikkan suku bunga bukan satu-satunya opsi. Pada RDG nanti, kata dia, akan dibahas semua langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi, khususnya rupiah. "BI siap melakukan langkah kebijakan pre emptive, front loading, dan ahead the curve dalam menyikapi perubahan arah kebijakan khususnya moneter dari The Fed dan ECB," katanya.

BACA JUGA: Ini Strategi Perry Warjiyo Stabilkan Nilai Rupiah

Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, tengah menjadi sorotan terkait kenaikan suku bunga baru-baru ini. Kenaikan kali ini mengkonfirmasi spekulasi banyak ekonom yang memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga empat kali dalam satu tahun.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya