Maskapai Penerbangan Indonesia Bisa Kembali Dilarang Terbang ke Eropa Jika ...

Sabtu, 16 Juni 2018 14:15 WIB

Ki-ka: Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Budi Karya, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengklaim pencabutan larangan terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia oleh Uni Eropa bukanlah kebijakan bersyarat. Menurut dia, Uni Eropa juga berkomitmen untuk menjaga capaian yang telah diraih oleh dunia Indonesia saat ini.

"Saya sudah bicara dengan dubes (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend), kalau kebijakan ini bukan sesuatu yang sifatnya maju mundur," kata Retno dalam konferensi pers di rumah dinas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Vincent juga hadir dalam acara ini.

BACA: Alasan Maskapai Penerbangan Indonesia Bisa Terbang Lagi ke Eropa

Sebelumnya, sebanyak 62 maskapai penerbangan penumpang dan kargo asal Indonesia mendapat larangan terbang oleh Komite Keselamatan Penerbangan Uni Eropa sejak 2007. Saat itu, seluruh maskapai terkena larangan, termasuk Garuda Indonesia sekalipun.

Perlahan, larangan itu satu per satu mulai dicabut pada tujuh maskapai. Dimulai dari pencabutan terhadap Garuda Indonesia dan Airfast Indonesia pada tahun 2009, Indonesia Air Asia tahun 2010, Ekspres Transportasi Antarbenua tahun 2011, dan terakhir Citilink, Batik Air, dan Lion Air pada 2016. Sisanya, sebanyak 55 maskapai masih dievaluasi oleh komite.

Advertising
Advertising

BACA: 11 Tahun Penantian untuk Maskapai Penerbangan Indonesia ke Eropa

Barulah pada Kamis, 14 Juni 2108, Uni Eropa resmi mengeluarkan Indonesia dari EU Air Safety List atau daftar maskapai penerbangan yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional. Dengan demikian, 55 maskapai lainnya pun kembali diizinkan untuk terbang ke Eropa.

Retno menilai kebijakan Uni Eropa ini merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. Kebijakan ini juga akan berdampak besar pada dunia penerbangan Indonesia ke depannya. Pemerintah Indonesia, kata Retno, berjanji akan terus bekerja sama dengan Uni Eropa demi menjaga kualitas penerbangan Indonesia.

BACA: Larangan Terbang di Uni Eropa Dicabut, Ini Janji Menhub

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui pencabutan larangan ini bisa saja sewaktu-waktu kembali gugur jika standar keselamatan penerbangan Indonesia kembali memburuk. "Kalau tidak waspada, Indonesia akan kena ban (larang) lagi," kata dia. Tapi Budi mengatakan, syarat dari Uni Eropa itu memang hanyalah rule of the game atau aturan main demi pencabutan larangan ini.

Demi menjaga "restu" terbang dari Uni Eropa ini, Kementerian Perhubungan pun berjanji akan menjaga komitmen keselamatan penerbangan Indonesia. "Motor di Indonsia adalah regulator yaitu Kementerian Perhubungan, kami sudah menyusun aturannya sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.

Baca berita tentang Maskapai Penerbangan lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

9 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

10 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

10 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya