Bandara Ahmad Yani Akan Tambah 2 Rute Penerbangan
Reporter
Fitria Rahmawati (Kontributor)
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 10 Juni 2018 18:21 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan menambah rute baru dari semula 15 menjadi 17 rute. Salah satunya penerbangan dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Dewadaru, Kepulauan Karimunjawa, di Kabupaten Jepara.
"Bandara ini akan menjadi airport hub. Kami akan menambah rute penerbangan dari semula 15 menjadi 17. Satu penerbangan rute Semarang-Cilacap dan satu lagi potensi penerbangan ke Kepulauan Karimunjawa," ujar pelaksana tugas General Manager Bandara Ahmad Yani Indah Preastuty, Ahad, 10 Juni 2018.
Baca juga: Puncak Arus Mudik 2018 di Bandara Ahmad Yani Diprediksi H-2
Kepala Bandara Dewadaru, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Dodi Dharma Cahyadi, mengatakan rute penerbangan Semarang-Karimunjawa dilakukan percobaan pagi ini menggunakan maskapai Nam Air. Maskapai tersebut yang menginisiasi rute penerbangan menuju Karimunjawa. Rencananya, rute tersebut akan dibuka setelah Lebaran 2018.
"Jumlah penumpang pesawat memang muat 72 orang, pesawat ATR 72. Namun kapasitas tidak bisa dimaksimalkan karena landasan pacu di Dewadaru masih 1.200 meter, sementara standar minimal 1.600 meter. Kami akan perpanjang secepatnya dengan menambah 400 meter x 30 meter," ujar Dodi.
Simak: Menhub: Arus Mudik 2018 dengan Sepeda Motor Berkurang
Dodi menuturkan penumpang dari Semarang-Karimunjawa bisa dioptimalkan 72 kursi. Sebaliknya, dari Karimunjawa menuju Semarang tidak bisa, dan hanya bisa mengangkut 50 kursi penumpang.
Penerbangan yang akan ditempuh selama 30 menit menuju Karimunjawa itu dengan kisaran harga tiket pesawat Rp 550 ribu. Sementara itu, Dodi menyebutkan masih menunggu izin rute komersial dari Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan.
Rute penerbangan tersebut, kata dia, rencananya dilakukan setiap hari. Jika memungkinkan, pihaknya menargetkan akan ada 10 kali penerbangan dari berbagai maskapai yang meminati rute tersebut. Pasalnya, penerbangan yang dilakukan selama ini hanya penerbangan charter menuju Karimunjawa. Selain itu, pernah ada rute perintis, yakni maskapai Airfast, yang hanya menampung 15 kursi penumpang.
"Penerbangan yang kami lakukan (dari Bandara Ahmad Yani) pagi tadi menjadi sejarah pertama kalinya pesawat besar di Karimunjawa. Kita tahu keindahan Karimunjawa menyaingi Maldives (Maladewa), banyak wisatawan asing yang minat. Ini menjadi alternatif perjalanan wisata yang menyenangkan karena selama ini tawarannya masih menyeberang menggunakan kapal," ucap Dodi.