Libur Lebaran 2018, PLN Istirahatkan Sejumlah Pembangkit Listrik
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Rabu, 6 Juni 2018 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi listrik selama libur Lebaran 2018 cuti bersama ini akan berkurang signifikan. Karena itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan pengoperasian sejumlah pembangkitnya di Pulau Jawa dengan total kapasitas 7.743 megawatt (MW).
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan pembangkit yang diistirahatkan tersebut tersebar di 14 lokasi, seperti Banten, Suralaya, dan Lontar.
Baca juga: Ramadan, PLN Tawarkan Promo Diskon Penambahan Daya Listrik
"Macam-macam, ada yang dimatikan mulai 15 Juni atau 17 Juni. Jadi persiapan PLN yang dihadapi saat Lebaran itu. Kalau suplai, pasti turun. Jadi lebih pada antisipasi kalau ada gangguan," ujar Syofvi di Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018.
Pada periode libur tersebut, ucap Syofvi, beban puncak pada sistem kelistrikan Jawa diprediksi turun, dari biasanya 25.800 MW menjadi 16.200 MW.
Baca juga: PLN Terbitkan Obligasi Global USD 2 Miliar
Sementara itu, di daerah luar Jawa, penurunan penggunaan listrik tidak signifikan. Misalnya, di Sumatera hanya dilakukan shutdown 900 MW pembangkit, sementara Kalimantan dan Sulawesi hanya sebesar 100 MW.
Kendati banyak pembangkit istirahat, perseroan tetap mengutamakan keandalan pasokan listrik. PLN pun telah menyiapkan 17.252 personel untuk menjaga pasokan.
Baca juga: PLN Operasikan 16 PLTD, Natuna Kini Dialiri Listrik 24 Jam
"Jadi, lokasi pasokan prioritas juga harus ada cadangan berlapis, seperti mesjid raya, rumah sakit, bandara, terminal, stasiun, rest area, dan obyek vital nasional lain," tutur Syofvi.
Adapun penurunan konsumsi selama periode libur Lebaran dan cuti bersama ini berimbas pada turunnya pendapatan PLN yang diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.