Pilot Garuda Ancam Mogok, AP II Siapkan Selasar Terminal 3

Selasa, 5 Juni 2018 12:01 WIB

Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindri dan Putri Pariwisata Indonesia, Astari Indah Vernideani, mengkampanyekan hak-hak konsumen dalam mendapatkan pelayanan seputar penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 20 April 2018. AP II

TEMPO.CO, Tangerang - Vice President Corporate of Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta telah menyiapkan selasar Terminal 3 sebagai ruang tunggu. Hal ini terkait dengan ancaman mogok kerja pilot dan karyawan Garuda, yang bisa menyebabkan penumpukan penumpang.

"Selasar Gate 11 sampai Gate 24 Terminal 3 domestik bisa kami maksimalkan sebagai ruang tunggu penumpang," kata Yado kepada Tempo, Selasa, 5 Juni 2018.

Baca: DPR Desak Menhub Jelaskan Soal Ancaman Mogok Ribuan Pilot Garuda

Yado mengatakan area selasar Terminal 3 cukup luas dan bisa menampung banyak orang ketika puncak musim liburan. Meski ia berharap mogok kerja para penerbang Garuda urung dilakukan, kata Yado, Angkasa Pura II tetap melakukan langkah persiapan.

Penumpukan penumpang Garuda Indonesia pernah terjadi pada Desember 2017. Saat itu seratus lebih penerbangan dibatalkan sehingga penumpang yang sudah berada di bandara menumpuk di Terminal 3. "Kejadian itu menjadi pengalaman bagi kami, ketika terjadi lagi, sudah membuat rencana antisipasi," kata Yado.

Advertising
Advertising

Baca: Ribuan Pilot Garuda Ancam Mogok, AP II Siapkan 5 Skenario

Saat ini, semua penerbangan Garuda Indonesia rute internasional dan domestik berada di Terminal 3. Selama arus mudik dan arus balik Lebaran, sekitar 822 penerbangan Garuda Indonesia akan beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, Angkasa Pura II akan mengerahkan seluruh tim operasional Bandara Soekarno-Hatta untuk mengurai penumpukan penumpang. "Caranya petugas kami akan mengarahkan penumpang untuk menunggu di slot-slot ruang tunggu Terminal 3 yang sudah disiapkan," tutur Yado.

Baca: Pilot Ancam Mogok, Direksi Garuda Indonesia Temui Menteri Luhut

Langkah lain untuk mengurangi kepadatan dan penumpukan penumpang adalah bekerja sama dengan moda transportasi lain dalam proses pemindahan penumpang dan pengalihan penerbangan.

Antisipasi penumpukan penumpang yang dilakukan Angkasa Pura II tersebut untuk menyikapi rencana aksi mogok yang akan dilakukan pilot dan karyawan maskapai Garuda Indonesia dalam waktu dekat ini.

Baca: Garuda Indonesia Akui 'Minusnya' Rute Jakarta-London Sejak Dibuka

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab pilot Garuda mengancam mogok kerja. Menurut Presiden Asosiasi Pilot Garuda Indonesia Kapten Bintang Handono, proses rekrutmen pilot Garuda saat ini dengan sistem pilot kontrak membahayakan kondisi perusahaan. Sebab, "Jika usai kontrak, bisa pergi. Nah, nanti yang menggantikan siapa?" ujarnya kepada Tempo, akhir pekan lalu.

Menurut dia, terkait dengan rekrutmen pilot Garuda ini, direksi perusahaan itu telah membuat kebijakan yang melanggar perjanjian kerja sama yang telah disepakati tanpa sepengetahuan serikat. "Proses rekrutmen pilot tanpa melibatkan asosiasi. Sesuai aturan, pilot harus jadi karyawan, tapi malah dikontrak," katanya.

Karena penerapan sistem rekrutmen pilot seperti ini, Bintang mengatakan, pengadaan pilot di Garuda menjadi kacau. Bintang juga mengungkapkan faktor yang menyebabkan Garuda Indonesia kian terpuruk adalah direksi perusahaan yang tidak kompeten dan banyak peraturan penerbangan yang dilanggar. "Garuda mulai terpuruk sejak direksi yang sekarang dan banyak aturan penerbangan yang dilanggar," katanya.

Kondisi ini, kata dia, berlangsung sejak satu tahun terakhir ini, sejak rapat umum pemegang saham (RUPS) menentukan jajaran direksi baru Garuda Indonesia. Bintang menegaskan, pihaknya belum membatalkan rencana mogok tersebut. "Kami masih menunggu respons dari pemerintah dan pemegang saham atas tuntutan mereka sampai 30 hari kerja terhitung sejak 2 Mei 2018," ucapnya.

Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

3 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

10 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

11 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

19 hari lalu

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

Baca Selengkapnya