Jawaban Lion Air Saat Pramugarinya Disebut Tak Ramah

Rabu, 30 Mei 2018 16:36 WIB

Pramugari Maskapai Lion Air mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi V DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 24 Mei 2016. Rapat ini membahas sanksi pembekuan operasi ground holding Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak maskapai penerbangan Lion Air enggan berkomentar banyak mengenai pernyataan pengacara Frantinus Nirigi, Theo Kristoporus Kamayo, mengenai ketidakramahan pramugarinya, yang berujung pada kericuhan penumpang pesawat tersebut.

"Untuk kejadian JT687 masih dilakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut bersama pihak berwajib. Apabila ada update, akan kami informasikan, ya," kata Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantono saat dihubungi lewat pesan pendek, Rabu, 30 Mei 2018.

Baca: Kasus Bercanda Bom di Lion Air, Dosen Frantinus Nirigi Buka Suara

Tempo kembali menanyakan ihwal kebenaran cerita Theo kepada Danang. Namun ia kembali mengatakan kasus tersebut masih dalam pemeriksaan.

Seperti diketahui sebelumnya, telah terjadi kericuhan di pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT687 rute Pontianak-Jakarta. Saat kejadian, pesawat sedang dalam proses boarding di Bandar Udara Supadio, Pontianak.

Advertising
Advertising

Menurut cerita Theo, ketidakramahan pramugari menyebabkan kliennya menyebut kata "bom". Ia juga menyebut kericuhan itu dipicu pengumuman pramugari Lion Air, yang berujung pada kepanikan penumpang lain.

“Tasnya berat karena ada tiga buah laptop. Saat masuk bagasi, kabin sudah penuh. Namun tasnya harus masuk ke bagasi,” kata Theo di kantor Firma Hukum Ranik, Marcelina, dan rekan, kepada Tempo hari ini.

Saat itu, pramugari membantu menempatkan tas Frantinus di bagasi kabin. Gerakan pramugari, menurut Fran—sapaan Franstinus—cenderung kasar dan dia khawatir laptopnya rusak. Sehingga tersebutlah kalimat, "Awas jangan kasar-kasar menyimpan tasnya, ada bom," kepada salah satu pramugari.

Setelah ditegur dengan serius, Fran spontan meminta maaf dan kemudian diminta kembali duduk. Barang bawaannya pun tetap diperiksa di Garbarata, jembatan penghubung ruang tunggu dengan pesawat. Namun, kata Theo, tak lama kemudian, pramugari mengumumkan agar penumpang meninggalkan pesawat melalui pintu utama. Pengumuman kedua kemudian menyebabkan penumpang panik dan histeris.

“Pada pengumuman yang kedua, pramugari menyebutkan, ‘Penumpang dimohon keluar karena ada bahan yang bisa meledak’,” ujar Theo. Akibatnya, penumpang pun panik dan berusaha keluar dari pesawat. Ia pun menyebut kliennya tidak pernah mengucapkan dengan keras atau berteriak di dalam pesawat Lion Air, seperti yang diberitakan banyak media online sebelumnya.

Akibat peristiwa itu, belasan penumpang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Fran pun kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani penahanan. Saat ini, kasusnya ditangani Kepolisian Resor Kota Pontianak. Gelar perkara kasus Fran dilakukan di ruang kerja Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris M. Husni Ramli.

ADAM PRIREZA | ASEANTY PAHLEVI

Lihat juga video: Ini Strategi Pendiri Bukalapak sehingga Dibanjiri Jutaan Pelapak

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

10 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

10 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

11 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

11 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

13 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

25 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

25 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

26 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

27 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya