Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga, Ini Kata Bos BEI
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Jumat, 18 Mei 2018 16:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai langkah menaikkan suku bunga acuan BI 7 days repo rate yang diambil Bank Indonesia (BI) merupakan langkah kompromi untuk penyesuaian terhadap kondisi yang sudah terjadi di pasar.
Tito menilai, secara umum langkah tersebut positif. Dampak dari kenaikan suku bunga sejatinya sudah terjadi lebih dahulu di pasar, sehingga kenaikan suku bunga menjadi keniscayaan. Reaksi pasar pun cukup positif atas keputusan tersebut.
Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak Positif Negatifnya
“Buat saya, ini langkah penyesuaian, tidak perlu takut, dampaknya sudah jadi, orang sudah prediksi. Pasar modal itu naik mendahului naiknya perekonomian dan turun mendahului turunnya perekonomian,” katanya, Jumat, 18 Mei 2018.
Tito mengatakan pasar tidak perlu khawatir berlebihan. Tito menilai, kondisi ekonomi Indonesia masih kuat, fundamental perbankan masih bagus, kinerja emiten pun masih sehat. Dirinya berharap, persepsi pelaku pasar terhadap kondisi pasar akan membaik setelah ini.
“Gubernur BI yang baru juga akan dilantik sebentar lagi. Jadi, lengkaplah, otoritas keuangan kita akan lebih cepat beraksi karena sudah lengkap strukturnya,” katanya.
Meskipun demikian, Tito mengaku bila bisa memilih dirinya lebih memilih BI rate tidak dinaikkan. Dirinya semula agak khawatir bila peningkatan ini mencapai 50 bps. Namun, dirinya memaklumi langkah Bank Indonesia untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar.
Dirinya menghimbau kepada pemerintah untuk terus memberi kepastian terhadap pelaku pasar. Setelah memberi kepastian tentang suku bunga, dirinya juga berharap pemerintah akan memberi kepastian tentang kebijakan subsidi energi menyikapi naiknya harga minyak dunia.