Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga, Ini Kata Bos BEI

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 18 Mei 2018 16:55 WIB

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai langkah menaikkan suku bunga acuan BI 7 days repo rate yang diambil Bank Indonesia (BI) merupakan langkah kompromi untuk penyesuaian terhadap kondisi yang sudah terjadi di pasar.

Tito menilai, secara umum langkah tersebut positif. Dampak dari kenaikan suku bunga sejatinya sudah terjadi lebih dahulu di pasar, sehingga kenaikan suku bunga menjadi keniscayaan. Reaksi pasar pun cukup positif atas keputusan tersebut.

Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak Positif Negatifnya

“Buat saya, ini langkah penyesuaian, tidak perlu takut, dampaknya sudah jadi, orang sudah prediksi. Pasar modal itu naik mendahului naiknya perekonomian dan turun mendahului turunnya perekonomian,” katanya, Jumat, 18 Mei 2018.

Tito mengatakan pasar tidak perlu khawatir berlebihan. Tito menilai, kondisi ekonomi Indonesia masih kuat, fundamental perbankan masih bagus, kinerja emiten pun masih sehat. Dirinya berharap, persepsi pelaku pasar terhadap kondisi pasar akan membaik setelah ini.

Advertising
Advertising

“Gubernur BI yang baru juga akan dilantik sebentar lagi. Jadi, lengkaplah, otoritas keuangan kita akan lebih cepat beraksi karena sudah lengkap strukturnya,” katanya.

Meskipun demikian, Tito mengaku bila bisa memilih dirinya lebih memilih BI rate tidak dinaikkan. Dirinya semula agak khawatir bila peningkatan ini mencapai 50 bps. Namun, dirinya memaklumi langkah Bank Indonesia untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar.

Dirinya menghimbau kepada pemerintah untuk terus memberi kepastian terhadap pelaku pasar. Setelah memberi kepastian tentang suku bunga, dirinya juga berharap pemerintah akan memberi kepastian tentang kebijakan subsidi energi menyikapi naiknya harga minyak dunia.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

9 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

12 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

17 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

17 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

21 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya