Kemenpan: Revisi Cuti Bersama Lebaran Masih Tunggu Masukan

Rabu, 2 Mei 2018 14:32 WIB

Pemudik sepeda motor melintasi jalur pantura di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 29 Juni 2017. Pada H+4 Lebaran, arus balik sepeda motor terpantau meningkat dan diperkirakan puncak arus balik pada H+6. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Herman Suryatman mengatakan, hingga kini, belum ada keputusan final mengenai revisi durasi cuti bersama libur Lebaran 2018. Herman menyebutkan, pemerintah masih dalam tahap menerima masukan dari berbagai pihak. “Tentu ini dipertimbangkan secara matang,” katanya kepada Tempo, Rabu, 2 Mei 2018.

Keputusan tersebut, menurut Herman, akan ditetapkan dalam rapat lintas kementerian yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Rapat itu hanya menampung aspirasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian Agama, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca: Revisi Cuti Bersama Lebaran, Menhub: Preferensi Saya Libur

Sebelumnya, pemerintah berencana mengevaluasi kembali cuti bersama libur Lebaran 2018. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Asman Abnur, pihaknya masih berkoordinasi dengan tiga kementerian ihwal cuti bersama Lebaran. "Belum diputuskan, tapi ini mau dirapatkan," katanya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 30 April 2018.

Dalam surat keputusan bersama antara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Agama, dan Menteri Tenaga Kerja, cuti bersama Lebaran akan ditambah menjadi 10 hari. Hal ini di antaranya bertujuan mengurai kepadatan arus mudik Lebaran 2018.

Advertising
Advertising

Lamanya cuti bersama ini diprotes oleh pengusaha, termasuk Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSYFI). Executive Member APSYFI Prama Yudha berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan menambah cuti libur Lebaran 2018 menjadi 10 hari.

Prama Yudha mengatakan kebijakan cuti bersama itu mengganggu dan merugikan kegiatan industri dan ekspor. Potensi kehilangan ekspor disebut mencapai 50 persen akibat kebijakan yang mendadak.

Selain itu, industri disebut akan terbebani biaya lembur buruh, biaya logistik, dan transportasi kian membengkak serta mengganggu arus kas usaha. Terakhir, pelaku ekspor dalam negeri berpotensi beralih ke negara pesaing.

Prama Yudha mengatakan kebijakan tambahan cuti bersama libur Lebaran itu hendaknya ditetapkan minimal tiga bulan sebelumnya. Pasalnya, dalam ekspor-impor, proses shutdown, pengurangan produksi, dan pengaturan jadwal setidaknya butuh persiapan sekitar 60 hari.

YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

18 jam lalu

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Berikut ini rincian kalender Mei 2024 lengkap dengan jadwal tanggal merah dan cuti bersama. Total ada 5 hari libur yang bisa Anda manfaatkan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

1 hari lalu

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

Jadwal cuti bersama dan tanggal merah Mei 2024 cukup banyak. Anda bisa langsung menentukan waktu liburan dengan tepat. Ini tanggalnya.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

5 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

5 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

5 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

6 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

7 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

7 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

7 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya