Kondisi pesawat Lion Air yang tergelincir di landasan pacu Bandara Djalaludin, di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, 29 April 2018 malam. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 892 tergelincir dan keluar landas pacu sesaat setelah mendarat ketika hujan deras, dan 174 penumpang dan tujuh kru selamat pada kejadian tersebut. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
TEMPO.CO, Gorontalo -Bandar Udara (Bandara) Djalaludin Gorontalo kembali beroperasi setelah ditutup akibat pesawat Lion Air tergelincir di bahu landasan pacu. Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo Power Sihaloho mengatakan mulai pukul 05.00 WITA, Rabu, 2 Mei 2018, aktivitas bandara normal setelah pesawat Lion Air berhasil dievakuasi.
"Dengan demikian, kita akan kembali membuka bandara untuk melaksanakan transportasi udara, dari dan ke Gorontalo dimulai pada pukul 05.00 WITA," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan normalnya aktivitas bandara, 24 penerbangan yang berangkat dan tiba dari bandara Djalaludin Gorontalo dapat beroperasi lagi."Setelah evakuasi, kita berharap pesawat segera dipindahkan dari bandara karena memakan tempat dan tidak baik jika terlalu lama berada di sini," katanya.
Bandara Djalaludin sempat ditutup selama 16 jam dan diperpanjang menjadi dua hari karena masih menunggu pemeriksaan dan evakuasi pesawat Lion Air tergelincir.