Sopir Angkot dan Ojek Pangkalan di Cianjur Tolak Ojek Online

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Senin, 30 April 2018 16:55 WIB

Pengemudi Gojek, Wiwin Sulistyowati (35) saat mengantar penumpang di kawasan Bintaro, Jakarta, 18 Desember 2015. Wiwin berharap pemerintah membatalkan peraturan yang melarang ojek online untuk beroperasi. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengemudi angkutan kota (angkot) dan ojek pangkalan di Cianjur, Jawa Barat, hari ini, Senin, 30 April 2018, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Cianjur, menuntut agar angkutan berbasis aplikasi, seperti taksi online dan ojek online, ditutup.

Rudi Agan selaku kordinator aksi unjuk rasa mengatakan kehadiran angkutan berbasis aplikasi dituding telah banyak melakukan pelanggaran. Akibatnya, pengemudi angkutan konvensional, seperti angkot dan ojek pangkalan, kehilangan pendapatan.

Baca juga: Sopir Ojek Online di Cianjur Galang Dukungan Warga, Hasilnya...

"Sudah banyak pelanggaran yang dilakukan angkutan berbasis online sehingga kami mendesak segera ditutup dan dilarang beroperasi di Cianjur," katanya.

Pihaknya menuntut pemerintah daerah menutup aplikasi angkutan online agar tidak ada lagi pengemudi angkutan resmi yang dirugikan, termasuk ojek pangkalan, yang selama ini mengandalkan pencarian dari mengojek.

Advertising
Advertising

Akibat unjuk rasa tersebut, ratusan calon penumpang terlantar di sejumlah titik dan terpaksa melanjutkan perjalanan menggunakan truk yang disiapkan Raider 300 dan Polres Cianjur di beberapa perempatan jalan protokol.

Aksi unjuk rasa angkutan kota dan ojek pangkalan untuk kesekian kalinya ini menuntut pemerintah daerah menutup aplikasi layanan angkutan online karena dinilai merugikan pengendara angkutan konvensional.

Baca juga: Ketua DPR: Perusahaan Taksi Online Harus Jamin Keamanan Penumpang

Sebelumnya, pengemudi ojek online di Cianjur, Jawa Barat, menggalang dukungan dari warga terkait dengan keberadaan angkutan online di wilayah tersebut.

Penggalangan dukungan dengan cara mengumpulkan tanda tangan warga itu rupanya melebihi target, dari yang awalnya ditarget 1.000 tanda tangan, hasilnya tercapai lebih dari 2.000 tanda tangan.

"Ini respons luar biasa karena jauh melebihi target, bahkan ada juga warga yang menyebutkan Cianjur saat ini butuh angkutan online (taksi online dan ojek online) dan mengharapkan terus ada," ujar Yanwar, Ketua Driver Online Cianjur, Minggu, 29 April 2018.

ANTARA

Berita terkait

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

19 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

22 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

24 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

28 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

28 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

29 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

31 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

31 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

32 hari lalu

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

SPAI meminta Kementerian Ketenagakerjaan mewajibkan aplikator untuk membayar THR minimal sebesar Upah Minimum Provinsi.

Baca Selengkapnya