Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, saat menggelar pasar murah di pelataran kantor Kemenkop UKM, Kuningan, Jakarta, 22 Juni 2016. TEMPO/Diko Oktara
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendorong koperasi untuk mengembangkan anak usahanya hingga menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, dia berharap anak usaha koperasi memperbaiki tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance.
Puspayoga memberi contoh, yakni Kospin Jasa melalui anak perusahaannya PT Asuransi Jiwa Syariah Mitra Jaya Abadi. Pada 2017 , Puspayoga mengatakan harga saham anak perusahaan itu dijual Rp 140 per lembar, dan meroket jadi Rp 3.000 saat listing.
"Dan kini sudah menjadi Rp 1,000 lebih harga sahamnya," kata Menteri Koperasi dan UKM tersebut dalam keterangan tertulis, Senin, 23 April 2018.
Pernyataan itu disampaikan saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Telekominikasi Seluler (KISEL) tahun buku 2017 di Jakarta.
Dalam acara itu, Puspayoga mengatakan KISEL layak untuk punya anak usaha yang bisa melantai di bursa. Terlebih, menurut dia, KISEL merupakan koperasi berprestasi dan memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini.
Total aset KISEL sampai Desember 2017 bernilai Rp 1,48 triliun. Sedangkan perolehan omzet mencapai Rp 6,4 triliun dan SHU Rp 63,7 miliar. "Memang mungkin KISEL bukanlah koperasi terbesar, namun saya nilai KISEL adalah koperasi terbaik di Indonesia," kata Puspayoga.
Ketua Dewan Pengawas KISEL Hasbi Hasibuan mengatakan kementerian turut berperan dalam pencapaian koperasi. Dia juga mengapresiasi usulan dari Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. "Akan kami jadikan masukan berharga bagi KISEL ke depannya," katanya.
Acara yang digelar di gedung SMESCO Convention and Exhibition Hall di jalan Gatot Subroto Jakarta ini diisi dengan berbagai booth UMKM serta gelaran program konferensi