Didemo Ojek Online, DPR: Lusa Kami Paksa Pak Menhub Datang Raker

Senin, 23 April 2018 20:05 WIB

Suasana pertemuan tujuh perwakilan pengemudi ojek online dan pimpinan Komisi V DPR di ruang rapat komisi V DPR, Jakarta, 23 April 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fary Djemi Francis menyatakan akan memaksa Menteri Perhubungan segera menggelar rapat kerja membahas tuntutan massa aksi ojek online yang berdemo di Gedung DPR hari ini, 23 April 2018. Rencananya, raker digelar pada 25 April 2018.

"Kita akan paksa. Kita akan minta Pak Menhub hadir. Mau Rabu sore, Rabu malam, yang penting hadir," ujar Fary saat ditemui Tempo setelah menggelar rapat dengar pendapat dengan perwakilan ojek online di ruang rapat Komisi V DPR, Jakarta, Senin, 23 April 2018.

Simak: Go-Jek Serahkan Soal Tarif Ojek Online ke Pemerintah

Seperti diketahui, hari ini, ribuan massa ojek online menuntut DPR sebagai wakil rakyat mendesak pemerintah membuat regulasi sebagai payung hukum bagi ojek online dan menaikkan tarif.

Menanggapi hal tersebut, Fary menyatakan akan segera menindaklanjuti tuntutan-tuntutan ojek online tersebut. Sebelumnya, DPR juga sudah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan untuk menggelar rapat kerja pada esok hari, Selasa, 24 April 2018.

Advertising
Advertising

Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengirimkan surat balasan yang menyatakan berhalangan hadir karena harus mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Budi meminta rapat ditunda hingga pekan depan. Namun Fary menyatakan pihaknya akan memaksa agar raker setidaknya digelar lusa.

Perwakilan ojek online yang diterima dalam RDP di Komisi V berharap DPR tak hanya bicara dan benar-benar menepati janjinya. "Walaupun kami tidak lagi percaya, tapi kami berhak menuntut hak kami," ujar Irwan, salah satu perwakilan ojek online asal Bandung.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan ojek online karena merasa kecewa sebab tuntutan pada aksi sebelumnya di Istana Negara pada Selasa, 27 Maret 2018, tak digubris. Malah perwakilan ojek online merasa dibohongi.

"Besoknya, tanggal 28, kami dijanjikan bertemu Pak Moeldoko, Kementerian, dan aplikator. Nyatanya kami dibohongi. Kami hanya ditempatkan di ruangan kosong selama tiga jam. Tidak ada mediasi," ujar perwakilan ojek online lain.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

24 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

24 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

26 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

29 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

32 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

32 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

36 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

36 hari lalu

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

SPAI meminta Kementerian Ketenagakerjaan mewajibkan aplikator untuk membayar THR minimal sebesar Upah Minimum Provinsi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

40 hari lalu

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis selama sepekan antara lain tentang rencana penggusuran demi IKN dan cara menghitung THR karyawan.

Baca Selengkapnya