Luhut Pandjaitan Minta Pertamina Tak Dijadikan Sapi Perah
Reporter
Wahyu Muryadi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 23 April 2018 11:03 WIB
TEMPO.CO, Washington - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meminta di masa mendatang PT Pertamina (Persero) tak terus-menerus dirongrong oleh kepentingan dari luar perusahaan. "Sudah saatnya Pertamina profesional, independen. Jangan dijadikan sapi perah," katanya saat sarapan pagi di Trump International Hotel, Washington DC, Ahad, 22 April 2018.
Pernyataan Luhut merespons perombakan jajaran direksi Pertamina pada Jumat pekan lalu. Selain Elia Massa Manik yang dicopot dari jabatan Direktur Utama, ada empat direktur yang diganti melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa perusahaan pelat merah itu. Untuk sementara, Kementerian BUMN menunjuk Nicke Widyawati sebagai pelaksana tugas Direktur Utama sekaligus Direktur SDM.
Baca: Bongkar Pasang Direksi Pertamina ala Menteri Rini Soemarno
Setidaknya ada sejumlah alasan Kementerian BUMN mengganti lima direktur Pertamina itu. Pertama, bagian dari upaya mempercepat proses pembentukan perusahaan induk (holding) di sektor minyak dan gas. Kedua, perkembangan kondisi terakhir kejadian kecelakaan pipa di Balikpapan dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Lebih jauh Luhut menyampaikan harapannya akan sosok yang nantinya bakal definitif memimpin Pertamina setelah jajaran direksi dirombaknya akhir pekan lalu. "Saya harap ke depan, siapapun penggantinya harus bisa melaksanakan tugas bisnisnya secara profesional," ujarnya.
Tak hanya menyampaikan harapan akan sosok pemimpin perusahaan pelat merah di bidang minyak dan gas bumi itu, Luhut juga menekankan pentingnya tiap pihak bekerja secara profesional agar kinerja Pertamina membaik. "Janganlah Pertamina direcoki banyak kepentingan dari luar yang mengganggu dan merusak roadmap tadi," ucapnya.
Oleh karena itu Luhut juga meminta tiap pihak berfokus pada tugasnya masing-masing. "Seharusnya regulator tetaplah di posisinya sebagai regulator. Jangan campur adukkan regulator dengan bisnis. Otonomi pelaksana jangan diganggu regulator."
Adapun roadmap yang dimaksud Luhut sebelumnya adalah peta jalan Pertamina dalam 15 tahun ke depan yang disusun dan telah dipaparkan oleh Direktur Utama Elia Massa Manik sebelumnya ke sejumlah menteri. "Dipaparkan di depan Menteri ESDM, di depan saya, dan tentunya juga di depan Menteri BUMN," kata Luhut.
Pemaparan oleh Massa Manik itu pula yang membuat Luhut terpukau. "Baru pertama kalinya saya lihat ada paparan sebagus itu. Misalnya usulan agar Pertamina tak perlu punya mayoritas saham di upstream, seperti Inpex-nya Jepang. Juga soal oil refinery yang tak bisa off take 100 persen agar tak ganggu neraca Pertamina," ucap Luhut. (*)
Lihat juga video: Menolak Jadi Dokter, Pemuda Ini Malah Jadi Raja Kafe Kopi