Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Rp 15 Triliun Maret 2018
Reporter
Chitra Paramaesti
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 16 April 2018 14:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto merilis hasil statistik neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus US$ 1,09 miliar (Rp 15 triliun) pada Maret 2018. Hal tersebut ditopang surplus sektor nonmigas US$ 2,02 miliar (Rp 27,8 triliun).
Menurut Suhariyanto, ekspor nonmigas meningkat 11,77 persen pada Maret dibanding Februari 2018. "Yaitu dari US$ 12,741 juta menjadi US$ 14,241 juta," ujarnya di kantor BPS, Senin, 16 April 2018.
Baca juga: Bank Indonesia Yakin Neraca Perdagangan Maret Surplus USD 1,1 M
Sedangkan ekspor migas, kata Suhariyanto, menurun 3,81 persen, dari US$ 1,390 juta menjadi US$ 1,337 juta. Menurut dia, penurunan disebabkan oleh turunnya ekspor gas sebanyak 9,67 persen menjadi US$ 756,7 juta.
Secara kumulatif, kata Suhariyanto, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret 2018 mencapai US$ 44,27 miliar atau naik 8,78 persen.
"Demikian juga nilai ekspor kumulatif nonmigas mencapai US$ 40,21 miliar atau meningkat 9,53 persen," tuturnya.
Selain itu, nilai impor meningkat pada Maret 2018. Nilai tersebut mencapai US$ 14,488 juta atau naik 2,13 persen dibanding Februari. Suhariyanto mengatakan hal tersebut disebabkan oleh naiknya nilai impor migas US$ 27,6 juta dan nonmigas US$ 275 juta.
Nilai kumulatif impor dalam neraca perdagangan pada Januari-Maret 2018 meningkat 20,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017. Menurut Suhariyanto, peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah US$ 703,2 juta atau 42,60 persen.