Sri Mulyani Jamin Ekspansi Bank ke ASEAN Untungkan Indonesia

Kamis, 12 April 2018 10:36 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin rancangan undang-undang (RUU) terkait dengan ratifikasi protokol keenam ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) akan menguntungkan industri perbankan Indonesia. Pasalnya, beleid itu bakal memungkinkan bank-bank nasional berekspansi ke ASEAN.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani menjawab kekhawatiran anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat akan dominasi kepemilikan asing akibat kebijakan penerapan RUU ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. "Saya bersepakat jika framework protokol keenam AFAS ini adalah penetrasi ke negara lain, sehingga peraturan ini akan menguntungkan Indonesia," ujarnya, Rabu, 11 April 2018.

Baca: Sri Mulyani Sebut Penentuan Harga BBM Non Subsidi Sesuai Aturan

Sri Mulyani juga berjanji akan memprioritaskan pembahasan ihwal perubahan UU perbankan dan UU lain yang harus disesuaikan untuk keperluan regulasi industri keuangan terkait. "Kami akan berkomunikasi secara intensif dengan legislatif dan pihak industri untuk bisa segera diamandemen," ucapnya.

Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melihat peluang untuk memperbaiki kondisi perbankan Indonesia di kancah ASEAN. "Kebijakan ini akan memperbaiki posisi perbankan kita, agar tak hanya mereka yang punya bank Indonesia, kita juga. Misalnya, di Indonesia ada dua bank milik Malaysia, kita juga bisa punya dua bank di Malaysia," ujar Agus.

Advertising
Advertising

Rapat kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan hari ini menyetujui pembahasan RUU AFAS dilanjutkan ke pembahasan tingkat kedua untuk selanjutnya disahkan dalam rapat paripurna. Ada sembilan dari sepuluh fraksi yang setuju. Sedangkan satu fraksi menerima dengan catatan dan satu fraksi tidak hadir.

"Dengan begitu, pembahasan RUU AFAS akan dilanjutkan pembahasannya ke tingkat kedua," ujar pimpinan rapat, Achmad Hafisz Tohir, di Kompleks Parlemen, 11 April 2018.

AFAS yang dibahas Sri Mulyani kemarin adalah perjanjian kerja sama agar perbankan Indonesia mudah ekspansi ke negara lain di ASEAN. Seperti diketahui, protokol keenam dalam perjanjian kerja sama ini telah ditandatangani pada Maret 2015 oleh para menteri keuangan di kawasan ASEAN. Indonesia adalah negara satu-satunya di ASEAN yang belum meratifikasi. Sedangkan negara lain sudah mulai membahas protokol ketujuh.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya