Telkom akan Rampungkan Transaksi PSN Semester I 2003

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 17:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kristiono memperkirakan transaksi pembelian atas PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) selesai pada akhir semester I tahun 2003. Meski begitu, hingga kini Telkom belum juga memastikan apakah benar-benar akan membeli PSN. Tapi kita belum menentukan, apakah kita mau masuk atau malah mau keluar, katanya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (16/1). Menurut dia, saat ini penilaian (valuasi) atas PSN semuanya telah selesai dilakukan. Saat ini, lanjutnya, yang tinggal diselesaikan adalah menegosiasikannya dengan para pemegang saham. Seperti diketahui, sejak pertengahan tahun lalu Telkom berniat menguasai mayoritas kepemilikan di PSN. Untuk memastikan layak tidaknya perusahaan itu diakuisisi, Telkom memutuskan untuk melakukan uji tuntas atas perusahaan itu. Saat ini, Telkom hanya memiliki sekitar 22,5 persen saham. Sisanya dimiliki oleh PT Elektrindo Nusantara, anak perusahaan PT Bimantara Citra, Telesat Canada, Hughes Space Intl. dan pemegang saham perorangan. Sebelumnya, Kristiono pernah mengatakan, perusahaan berniat menambah kepemilikan saham di PSN menjadi 51 persen. Karena itu, Telkom akan membeli saham-saham milik para pemegang saham Pasifik Satelit lainnya, termasuk dari publik. Menurut dia, pihaknya menginginkan secepatnya merampungkan kepemilikan Telkom di berbagai anak usahanya. Entah itu hendak memperbesar atau melepas seluruh kepemilikannya. Kalau bisa seluruh anak perusahaan ini kita percepat dan bisa dirampungkan Semester I. Karena valuasinya seluruh selesai, kata Kristiono. Tapi dia menolak menjelaskan hasil valuasi itu dan mengaku belum menerima laporannya. Hal ini diungkapkan Kristiono menanggapi keuntungan mengakusisi PSN karena memiliki utang yang besar. Kita selalu bisa bolak-balik. Belum pasti masuk, bisa jadi keluar, imbuhnya. Sehubungan dengan penundaan kenaikan tarif telepon yang dapat mempengaruhi target pendapatan perseroan, kata Kristiono, Telkom akan mencari pembiayaan dengan resiko kecil. Salah satunya lewat pola bagi hasil (revenue sharing) dengan mitra kerjanya. Komposisinya hingga 2006, yaitu Telkom 60 persen dan 40 persen BOT (mitra kerja), katanya. Sumber pembiyaan lainnya, lanjut Kristiono, dari dana kas internal perseroan, utang, dan ekspor kredit. Dalam paket T-21 ada fasilitas ekspor kredit. Jadi kita bisa ambil dari ekspor kredit, katanya. Tapi dia belum bisa mengungkapkan besarnya kredit ekspor yang diraih. Karena tergantung dari besarnya proyek. Cukup fleksibel. Kebanyakan bisa menyediakan 80 persen dari nilai proyek, ujarnya. Penerbitan obligasi tahun 2003 juga belum bisa dipastikan Kristiono. Karena obligasi rupiah Telkom masih bersisa dan dijadwalkan habis hingga akhir tahun 2003. Tapi peluang obligasi, lanjutnya, kemungkinan sangat kecil. Saya rasa potensi untuk mengeluarkan bond tahun ini, kebutuhannya kurang, imbuhnya. Terkait rencana penawaran perdana saham PT Telkomsel tahun ini, yang pernah diungkapkan Menneg BUMN Laksamana Sukardi termasuk dalam program privatisasi BUMN oleh pemerintah, Kristiono memastikan tidak ada. Kita belum ada kebijakan tentang itu, katanya memastikan hal itu tidak masuk dalam Rencana Kerja Perseroan 2003 (RKP). Alasannya, Telkom belum memandang perlu melakukan itu dan urgensinya. Saat ini Telkom menguasai 65 persen kepemilikan di Telkomsel dan 35 persen dipegang Singtel. (Yura Syahrul - Tempo News Room)

Berita terkait

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

2 menit lalu

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

AdaKami membagikan tips mengatasi penipuan pinjaman online atau Pinjol yang sedang marak terjadi.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta UTBK 2024 Hari Pertama: Fokus Siapkan Mental

4 menit lalu

Cerita Peserta UTBK 2024 Hari Pertama: Fokus Siapkan Mental

Sebagai salah satu lokasi pusat UTBK di Jakarta, UPNVJ memang menjadi salah satu lokasi favorit bagi peserta dari area Jabodetabek.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

5 menit lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

7 menit lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru

14 menit lalu

Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru

Penentuan besaran uang kuliah tunggal atau UKT bagi mahasiswa baru telah diatur dalam Keputusan Mendikbudristek tentang SSBOPT.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

16 menit lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

25 menit lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pemeliharaan Ikan di Akuarium Air Asin

35 menit lalu

Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pemeliharaan Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama UTBK SNBT di UPN, Peserta Datang Sejak Pukul 04.30 WIB

41 menit lalu

Hari Pertama UTBK SNBT di UPN, Peserta Datang Sejak Pukul 04.30 WIB

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan UTBK SNBT. Bagaimana suasananya pagi ini?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

41 menit lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya