Tumpahan Minyak Pertamina, Walhi Sebut Dampak Ekonomi dan Ekologi

Senin, 9 April 2018 06:10 WIB

Bangkai pesut yang mati akibat tumpahan minyak tergeletak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, 2 April 2018. Kebakaran sempat terjadi saat upaya membersihkan tumpahan minyak di tengah laut pada 31 Maret 2018 lalu. Imeida Tandrin/REUTERS IMAGE

TEMPO.CO, Jakarta - Pengkampanye Ekosistem Esensial Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Wahyu Perdana, mengatakan ada dampak ekonomi dan ekologi yang ditimbulkan dari tumpahan minyak Pertamina di Teluk Balikpapan. Dia menyebutkan hampir semua budidaya kepiting dan rumput laut rusak akibat tumbuhan tersebut.

“Pada jangka panjang, kerusakan ekosistem, matinya plankton sebagai sumber makanan ikan, akan berdampak pada jumlah tangkapan nelayan yang pada akhirnya akan berdampak pada ekonomi masyarakat,” kata Wahyu kepada Tempo, Ahad, 9 April 2018.

Baca: Minyak Pertamina Tumpah di Balikpapan, Luhut: Tunggu Investigasi

Wahyu menjelaskan tercemarnya bakau dan terumbu karang dapat berdampak pada populasi biota laut. Padahal, ikan dan kepiting di kawasan tersebut merupakan sumber daya kehidupan bagi masyarakat pesisir.

Setidaknya ada 162 nelayan yang batal melaut karena mesin rusak akibat limbah tumpahan minyak. Kemudian, 17 ribu hektare lahan bakau tercemar di luma kawasan Padang Lamun. Lalu tumbuhan di Sungai Tempadung, Sungai Berenga, Pantai Langu, Tanjung Batu, dan Sungai Wain terancam mati. “Ada empat jenis mamalia yang dilindungi, terpaksa menjauh dari habitat,” tutur Wahyu.

Advertising
Advertising

Menurut Wahyu, berdasarkan Undang-undang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 32, tahun 2009, Pasal 166, tuntutan pidana dapat dijatuhkan kepada badan usaha. Selain itu di pasal 88 undang-undang tersebut prinsip yang dipakai adalah pertanggungjawaban mutlak.

Tumpahan minyak mentah milik PT Pertamina di Teluk Balikpapan semakin luas. Dari citra satelit pada 2 April 2018, area tercemar minyak seluas 120 kilometer persegi atau 12.000 hektare. Tiga hari kemudian, luasannya bertambah menjadi 200 kilometer atau 20.000 hektare.

Perluasan itu bisa disebabkan pengarus arus dan gelombang. Namun yang dikhawatirkan adalah masih terjadinya kebocoran pipa bawah laut yang berawal pada Sabtu, 31 Maret 2018.

Ketika itu, pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke kilang Balikpapan, patah. Adapun pipa penyalur berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter tersebut berada di dasar laut dengan kedalaman 20-25 meter.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan sampai saat ini pihaknya masih memantau kondisi dampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Hasilnya, ditemukan masih ada tumpahan minyak yang tersisa di perairan di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu, Siti Nurbaya meminta kepada PT Pertamina untuk melakukan upaya pengambilan spot-spot minyak di beberapa titik agar tidak menyebar.

Terkait kasus ini, PT Pertamina (Persero) mengatakan tengah berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyelidiki penyebab pipa patah yang diduga menyebabkan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Pertamina menjelaskan, pipa tersebut putus karena faktor eksternal.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

21 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

8 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

11 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

12 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

12 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya