Soal Utang, Kemenkeu: Kita Pintar Mengkritik, Bukan Beri Solusi

Rabu, 4 April 2018 10:20 WIB

Bank Indonesia Pastikan Utang Pemerintah Aman

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik soal utang luar negeri yang berulang kali muncul tak ayal membuat pemerintah harus sering menjelaskan kembali ke publik soal nilai, asal hingga peruntukan utang tersebut. Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan secara pribadi merasa lelah dengan perdebatan utang luar negeri tersebut.

"Saya capek juga bicara utang ini," kata Schneider dalam diskusi Ikatan Alumni Universitas Indonesia di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 3 April 2018. Dalam diskusi bulanan Iluni UI bertemakan 'Meningkatnya Utang: Keharusan atau Salah Kelola?' itu, sejumlah pertanyaan diajukan ke pemerintah.

Baca: Tiga Masalah Utang Luar Negeri Indonesia Versi Indef

Salah satu pertanyaan itu berasal dari Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengenai utang. Ia mempertanyakan efektivitas bertambahnya utang terhadap peningkatan produktivitas ekonomi. Pasalnya, di saat jumlah utang naik, produktivitas ekonomi belum tercapai.

Selain itu, Enny mempertanyakan agresifitas pemerintah menambah utang dalam tiga tahun terakhir mampu menjawab Nawacita Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. "Ketika tata kelola utang masih hancur dan ada peningkatan, itu yang membuat kami inisiatif untuk kembali mengevaluasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menanggapi pertanyaan itu, Scenaider menyebutkan bahwa utang bukanlah tujuan akhir. Awalnya, pemerintah memetakan kebutuhan belanja negara. Setelahnya baru didiskusikan bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut.

Adapun cara memenuhi kebutuhan pembiayaan itu beragam. Scenaider menjelaskan kebutuhan negara dapat dibelanjakan menggunakan penerimaan pajak atau utang. "Jadi bukan utang tentukan belanja."

Ihwal produktivitas ekonomi tidak terjadi, Schneider menilai hal itu tak benar karena tidak semua kontribusi ekonomi Indonesia bersumber dari utang. Pertumbuhan ekonomi bergantung pada banyak aspek, salah satunya kualitas sumber daya manusia. "Kita baru pintar di level mengkritik saja. Belum bisa di level solusi," katanya. "Jangan menyalahkan sesuatu yang tidak pas."

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya