Nyak Sandang Jual 10 Gram Emas Demi Sumbang Pesawat Pertama RI

Reporter

Zara Amelia

Minggu, 25 Maret 2018 14:20 WIB

Pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berhenti beroperasi, di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pesawat ini telah dioperasikan sejak 23 tahun lalu. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan tersentuh atas pengorbanan Nyak Sandang terhadap industri penerbangan di Indonesia. Menurut Pahala, Nyak Sandang telah berkontribusi terhadap pembelian pesawat yang merupakan cikal bakal berdirinya Garuda Indonesia.

Nyak Sandang dengan sukarela memberikan seluruh tabungannya dalam bentuk emas seberat 10 gram demi membeli pesawat pertama RI. Kisah Nyak Sandang itu berawal pada tahun 1948 saat Presiden Soekarno mengunjungi Aceh untuk mencari dana pembelian pesawat pertama Indonesia. Bersama sang ayah, Nyak Sandang yang saat itu berusia 23 tahun pun menjual sepetak tanah dan 10 gram emas milik mereka.

Terjual dengan harga Rp 100, uang hasil penjualan itu pun diserahkan untuk negara. Dari kunjungannya ke Aceh, Presiden Soekarno pun mendapatkan sumbangan sebanyak SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002, yang merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia.

Pahala mengucapkan terima kasih atas pengorbanan Nyan Sandang tersebut. “Kami berterima kasih kepada beliau karena beliau betul-betul saat menyampaikan sumbangan itu harapannya supaya indonesia maju. Itu sangat tulus sekali,” ucap Pahala usai menjenguk Nyak Sandang.

Nyak Sandang sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Minggu, 25 Maret 2018. Kunjungan tersebut untuk mengapresiasi warga Aceh yang ikut menyumbang uang untuk pembelian pesawat pertama RI.

Baca juga: Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat Pertama RI, Bertemu Jokowi

Menurut Pahala, saat ini kondisi Nyak Sandang masih terbilang lemah. Hal itu mengingat usia Nyak Sandang telah mencapai 91 tahun. Pahala juga menyebutkan bahwa salah satu faktor yang membuat lemahnya kondisi Nyak Sandang adalah penerbangannya yang jauh dari Aceh menuju Jakarta.

Advertising
Advertising

Rabu lalu, Jokowi menerima Nyak Sandang di Istana Merdeka, Jakarta, pukul 18.25 WIB. Nyak Sandang datang ditemani oleh dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar. Maturidi menceritakan, setelah pulang dari Istana pada 21 Maret 2018, ia dan ayahnya langsung menuju hotel. Saat di hotel itu, Nyak Sandang mengeluh sakit saat ingin buang air kecil.

"Kira-kira jam dua malam Ayah mengeluh sakit dan tidak bisa buang air kecil. Saya langsung hubungi dan minta tolong pihak Istana (dokter kepresidenan) dan saat itu juga langsung datang ambulans," kata Maturidi.

Atas instruksi Presiden melalui Kepala RSPAD Terawan Agus Putranto, Nyak Sandang segera dibawa ke RSPAD. Sesampainya di sana, tim dokter langsung mengambil tindakan yang diperlukan, yaitu pemasangan kateter. Setelah tindakan dilakukan, Nyak Sandang bisa buang air kecil.

Tim dokter yang menangani Nyak Sandang sendiri terdiri atas berbagai dokter spesialis, antara lain dokter spesialis mata, paru-paru, ginjal, urologi, jantung, dan spesialis penyakit dalam. "Kondisinya bagus. Tim dokter sudah periksa semua. Sekarang ini masih proses pengecekan semua," kata Terawan, yang merupakan dokter spesialis radiologi.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

9 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

11 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

16 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya