TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG masih terbenam dalam zona merah sejak minggu lalu. Kemarin, Senin, 19 Maret 2018, IHSG ditutup melemah sebesar 15,38 poin atau 0,24 persen.

Walau tetap dalam zona merah, IHSG sebenarnya menguat dibanding hari-hari sebelumnya. Pada 13-18 Maret 2018, IHSG ditutup melemah 1,3-0,27 persen.

"Meski terjadi pelemahan, ini sudah lebih baik daripada sebelumnya yang pelemahannya terjadi cukup terbatas," ucap analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Maret 2018.

Reza mengatakan, menjelang pertemuan FOMC pekan ini, sejumlah indeks saham Asia cenderung variatif, sehingga berimbas kurang baik pada IHSG. Menurut dia, pelaku pasar cenderung wait and see.

"Di sisi lain, pergerakan rupiah yang kembali melemah seiring adanya beberapa sentimen negatif turut menambah sentimen yang menghalangi IHSG berbalik naik," ujarnya.

Walau demikian, Reza menuturkan kemungkinan IHSG menguat hari ini tetap ada. Dia memprediksi IHSG berada di kisaran support 6.255-6.277 dan resisten 6.310-6.318. "Pergerakan variatif kembali mencoba menguat dimungkinkan dapat terjadi," katanya.

"Meski demikian, tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG tertahan kenaikannya," ujar Reza.