Aturan Ganjil Genap Belum Diterapkan di Tol Jagorawi

Selasa, 20 Maret 2018 07:36 WIB

Kendaraan roda empat memadati Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, 22 Desember 2017. Kepadatan kendaraan dari arah Jakarta menuju Bogor, Puncak dan Sukabumi terjadi karena banyak warga yang berlibur ke tempat wisata serta pulang kampung jelang libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan akan segera memperluas kebijakan pengurai kemacetan ke ruas Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (tol Jagorawi). Aturan yang sudah diterapkan di ruas Tol Jakarta-Cikampek sejak 12 Maret lalu itu akan diberlakukan di Jagorawi dua pekan lagi.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hanya satu dari tiga kebijakan pengurai macet yang akan diterapkan di Jagorawi, yakni Pengaturan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU). Dua aturan lain adalah sistem ganjil genap nomor kendaraan dan pengaturan jam operasional angkutan barang, yang dinilai tak cocok untuk ruas tersebut.

"Karena (penggunaan) kapasitas jalannya belum over, jadi kita cuma tingkatkan level pelayanan saja," ujar Budi saat ditanya di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.

Simak: Sistem Ganjil-Genap Tol Cikampek Dievaluasi Sepekan Sekali

Selain Jagorawi, kebijakan pengurai macet pun akan diterapkan di ruas Jakarta-Tangerang. Budi memastikan aturan diberlakukan sebelum masa Ramadan, yakni pertengahan Mei 2018. "Kami masih diskusikan jalan arteri mana yang dipakai. Di situ (Tangerang), kemungkinan ganjil genap dan pengaturan truk diberlakukan."

Dia mengklaim lalu lintas di ruas Jakarta-Cikampek membaik usai penerapan kebijakan. Volume kendaraan pribadi yang biasa menumpuk di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur arah Jakarta disebut berkurang hingga 36 persen. Kecepatan rata-rata kendaraan pun meningkat 22 persen.

Meski demikian, Menhub ini tak menampik bahwa penggunaan bus premium Transjabodetabek belum optimal. Dari 48 bus yang disediakan untuk ruas Jakarta-Cikampek, tingkat keterisiannya hanya mencapai 30 persen.

Advertising
Advertising

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, membenarkan adanya rencana pengurangan tarif bus premium. Tarif akan berkurang separuh dari harga awal Rp 20 ribu untuk sekali perjalanan.

Rencana penurunan tarif itu tengah dibahas pemerintah bersama para penyedia bus, seperti PT Transjakarta, Blue Bird Group, dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). "Di tol Jagorawi pun sudah ada lajur khusus bus, jadi sudah tinggal implementasi (kebijakan) saja," ujarnya.

YOHANES PASKALIS PAE DALE | ADAM PRIREZA

Berita terkait

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

4 jam lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

6 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

6 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

6 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya