Jokowi Minta Kredit Pendidikan, Ini Respons Bos Bank Mandiri

Kamis, 15 Maret 2018 18:56 WIB

Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyambut baik usul Presiden Joko Widodo mengenai peluncuran produk kredit pendidikan di Indonesia. Meski berbeda dengan kondisi di luar negeri yang sudah lama mengenal produk kredit itu, bukan tak mungkin hal tersebut diterapkan di Indonesia.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, sejauh ini, produk keuangan yang berhubungan dengan pendidikan adalah asuransi pendidikan. Selain itu, ada produk yang lebih umum, yakni kredit tanpa agunan, yang bisa digunakan untuk tujuan apa pun, termasuk pendidikan.

Baca: OJK Bakal Kaji Soal Kredit Pendidikan Tahun Ini

Tiko, sapaan Kartika Wirjoatmodjo, menyebutkan ada hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kredit perbankan, salah satunya lokasi kreditor.

Seperti halnya ketika bank memberikan kredit mikro, Tiko menuturkan pihak perbankan juga harus mempertimbangkan lokasi si kreditur. Hal yang sama juga akan dilakukan jika produk kredit pendidikan diluncurkan.

Advertising
Advertising

Tiko berujar isu utama di Indonesia sebelumnya ada di nomor induk kependudukan (NIK). "Di Indonesia, identifikasi masyarakat tidak secara elektronik jadi kadang-kadang perpindahan penduduknya susah," tuturnya di Istana Negara, Kamis, 15 Maret 2018.

Terkait dengan kredit pendidikan, kata Tiko, kebanyakan mahasiswa sifatnya sangat mobile. "Mahasiswa ini kan pindah-pindah. Untuk itu, nanti kami coba gagas, kredit pendidikan ini yang berbasis kepada perguruan tinggi (PT). Jadi kami akan pilih klaster-klaster di PT dan bisa apply di PT-nya," ucapnya.

Bank Mandiri, menurut Tiko, juga tidak akan terburu-buru merumuskan hal tersebut karena pihaknya harus melihat hasil proyek percontohan. Selain itu, perseroan akan memilih beberapa PT yang sudah ada di sistem sehingga mudah untuk menghubungkannya.

Tiko menjelaskan, dalam kredit pendidikan ini, bank harus memantau ketat perpindahan lokasi mahasiswa. "Nah, perpindahannya ini, lokasinya bisa kami (bank) ikuti dan kami daftarkan ke lokasi yang baru (sesuai dengan lokasi kerja)," ujarnya.

Pendaftaran lokasi kerja debitur yang baru dinilai sangat penting karena nantinya bank langsung memotong utang pendidikan dari gajinya. Terkait dengan skema yang bakal dijalankan, Tiko mengaku masih harus berdiskusi lebih lanjut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena produk ini memang masih merupakan barang baru di industri perbankan Indonesia.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para pimpinan bank umum di Indonesia, Jokowi menyatakan kredit pendidikan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pendidikan lebih tinggi. Pengembangan kredit pendidikan juga dapat menggeser proporsi kredit konsumtif ke produktif sekaligus memberikan nilai tambah kepada visi ke depan, yakni pendidikan.

BISNIS

Berita terkait

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

22 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

2 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

4 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya