Perbankan Diminta Agresif Kucurkan Kredit, OJK: Momentumnya Tepat

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 15 Maret 2018 17:37 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso berbicara kepada wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat, 28 Desember 2017. TEMPO/Budiarti Utami Putr

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyebutkan tahun ini merupakan momentum yang tepat bagi industri keuangan untuk kembali melakukan ekspansi sejalan dengan rendahnya inflasi dan naiknya harga komoditas.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan industri perbankan tidak perlu terlalu khawatir dengan situasi ekonomi saat ini. Sebab, risiko perhitungan bisnis tercatat lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Harga komoditas, yang sempat anjlok tiga tahun terakhir, mulai pulih.

“Momentum jangan sampai hilang, jangan sampai nunggu lagi. Biasanya kredit perbankan akan tumbuh setelah kuartal pertama. Ini mestinya harus segera dinilai, enggak usah menunggu lagi,” ucapnya di Istana Negara, Kamis, 15 Maret 2018.

Pada 2018, OJK menargetkan pertumbuhan kredit di Indonesia bisa mencapai 12 persen sehingga angka ini diharapkan mampu berkontribusi mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 5,4 persen. Wimboh meyakini target ini bisa dicapai dengan mudah oleh industri perbankan mengingat tren perbaikan ekonomi sudah terlihat.

Baca: Disebut OJK Sebagai Rentenir, Ini Penjelasan Bos Fintech

Advertising
Advertising

“Dengan kondisi suku bunga yang makin rendah, suku bunga deposito sudah turun 65 bps, dan suku bunga kredit turun 77 bps selama setahun kemarin. Tren penurunan ini diharap masih terus berlanjut untuk merespons penurunan BI Rate, yang kemarin terjadi beberapa kali,” ujarnya.

Seperti diketahui, pertumbuhan kredit tahun lalu hanya 8,24 persen atau meleset dari target yang ditetapkan, yakni 9-12 persen.

Kendati pertumbuhan kredit meleset, Wimboh mengakui rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Indonesia pada 2017 sebesar 23,26 persen cukup kuat. Padahal standar CAR di negara-negara maju biasanya berkisar 12-15 persen.

“Pertumbuhan kredit 2017, yakni 8,24 persen, memang ini lebih rendah dari rencana bisnis 2017. Kami paham beberapa bank masih dalam konsolidasi kredit macet. Kredit macet ini di antaranya harus dihapus supaya non-performing loan (NPL) menjadi rendah,” ucap Wimboh.

Menurutnya, NPL yang rendah di industri keuangan menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga langkah restrukturisasi perbankan dalam menekan kredit macet diakui sangat penting.

Pada 2017, industri perbankan sukses menekan NPL hingga ke level 2,5 persen dari sebelumnya di atas 3 persen.

BISNIS

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

17 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

4 hari lalu

Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya