Adu Argumen PGN dan Adhi Karya Soal Pipa Gas Bocor
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 15 Maret 2018 04:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Cawang, Jakarta Timur kembali bocor untuk kedua kalinya. Dugaan sementara, kebocoran terjadi akibat terkena alat berat Backhoe pada proyek Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Jabodebek di lokasi tersebut.
"Jadi bukan terkena mata bor seperti kemarin, tapi tampaknya akibat Backhoe yang melakukan galian tanah," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama saat ditemui di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018. Lokasi kebocoran berada persis di titik sebelumnya yaitu Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).
Simak: Dua Jam Setelah Diperbaiki, Pipa Gas PGN Bocor
Rachmat tidak membantah masih adanya miskoordinasi antara PGN dan kontraktor proyek, PT Adhi Karya. Ia menduga, kontraktor tidak menyampaikan informasi lengkap kapada tim PGN terkait pengerjaan proyek. "Kapan mulai, mulai dimana, mereka mungkin juga tidak tahu ada jaringan pipa," kata dia.
Pipa milik PGN bocor sekitar pukul 7 malam. Cerita berbeda justru disampaikan Manajer Proyek kereta ringan, Sugiyono. Ia menyebut kebocoran terjadi tak lama setelah pekerja dari PGN merampungkan penyambungan pipa sekitar pukul 5 sore."Hanya dua jam setelah mereka (pekerja) pergi, mungkin ada pekerjaan yang belum sempurna," kata dia.
Kebocoran pertama terjadi Senin malam, 12 Maret 2018. Mata bor proyek kereta ringan mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengakui ada miskomunikasi antara kontraktor dan subkontraktor. "Awalnya sudah minta bekerja malam hari di sekitar itu (titik kebocoran)," kata Budi.
Rachmat membantah pernyatan Sugiyono. Menurut dia, pipa yang sempat bocor pada Senin malam, telah selesai dibenahi Rabu, pukul 6 pagi. Informasi kebocoran baru diperoleh PGN sekitar pukul 7 malam. "Jadi kalau ada kebocoran, pasti penyaluran gas ke konsumen terganggu, padahal kami pastikan, tidak ada komplain sejak jam 6 pagi tadi," ujarnya.
General Manager LRT Department Adhi Karya Agus Karianto turut angkat bicara. Ia menegaskan kebocoran pipa gas bukanlah akibat aktivitas konstruksi kereta ringan seperti dugaan Rachmat. Menurut dia, insiden terjadi karena masih adanya perbaikan pipa bocor di lokasi. "Belum tuntas penyelesaiannya," kata Agus melalui pesan singkat.