Kementerian PUPR Targetkan Defisit Rumah Ditekan Jadi 2,2 Juta

Reporter

Antara

Minggu, 11 Maret 2018 09:14 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan contoh unit rumah DP nol Rupiah di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 26 Februari 2018. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Denpasar-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menargetkan dapat menekan angka "backlog" atau defisit kebutuhan hunian layak di Indonesia dari 7,6 juta menjadi 2,2 juta tahun 2019.

Direktur Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Denpasar, Sabtu, 10 Maret 2018 menjelaskan pemerintah akan mengoptimalkan program satu juta rumah dengan mengharapkan dukungan pemerintah daerah. Khalawi yang hadir saat meresmikan apartemen sewa (rumah susun sewa) pegawai Imigrasi Kelas I Denpasar mengatakan dukungan dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk kemudahan dan percepatan proses perizinan terutama untuk pihak swasta atau pengembang.

Menurut dia, partisipasi pihak swasta melai pembangunan rumah informal atau rumah yang dibangun oleh pengembang saat ini mencapai sekitar 50 persen. Sedangkan dari pemerintah saat ini baru merealisasikan sekitar 30 persen untuk menutupi "backlog" tersebut bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan pemberian subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Pembangunan rumah informal merupakan salah satu program untuk mewujudkan satu juta rumah selain rumah susun sewa atau rumah formal yang dibangun menggunakan anggaran APBN meski dia mengakui anggaran saat ini jumlahnya terbatas. "Kebutuhan rumah baru tiap tahun mencapai 800 ribu sedangkan keuangan terbatas," ucapnya.

Kementerian PUPR, lanjut dia, untuk perumahan formal saat ini fokus membangun rusunawa tersebut yang diarahkan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dibawah 4,5 juta atau pegawai tidak tetap. Pihaknya menantikan usulan dari kepala daerah baik tingkat satu maupun dua untuk membangunkan rumah salah satunya rumah susun tersebut asalkan terdapat lahan memadai.

Advertising
Advertising

"Rumah susun sewa saat ini konotasinya bukan seperti dulu, masuk saja orang sudah enggan karena kumuh. Kalau sekarang itu seperti apartemen," ucapnya.

Selain rumah formal (rusun) dan rumah informal, pihaknya juga menyasar pembangunan rumah untuk para nelayan, masyarakat terdampak bencana alam dan masyarakat yang bermukim di daerah terluar dengan lahan yang disiapkan oleh pemerintah daerah.

ANTARA

Berita terkait

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

3 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Sebut IKN Siap Gelar Upacara HUT Ke-79 RI, Sejauh Mana Kesiapannya?

14 hari lalu

Satgas Sebut IKN Siap Gelar Upacara HUT Ke-79 RI, Sejauh Mana Kesiapannya?

Kementerian PUPR mempercepat pembangunan Bandara Naratetama di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

24 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

BPJT Imbau Pemudik Singgah di Rest Area Maksimal 30 Menit

29 hari lalu

BPJT Imbau Pemudik Singgah di Rest Area Maksimal 30 Menit

BPJT mengimbau pemudik singgah di rest area maksimal 30 menit.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

32 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Otorita Sebut Ada Bandung Bondowoso yang Bangun IKN dengan Shift 24 Jam

38 hari lalu

Otorita Sebut Ada Bandung Bondowoso yang Bangun IKN dengan Shift 24 Jam

Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Jaka Santos berseloroh tentang pembangunan IKN yang dikebut Kementerian PUPR.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

40 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

47 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya