TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebagian ruas Tol Solo-Ngawi sudah dapat dioperasikan dan sebagian lagi dapat dilewati dengan status fungsional pada masa arus mudik Lebaran 2018.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Saat ini konstruksi yang menjadi porsi Pemerintah sudah selesai 100 persen, sedangkan yang dikerjakan oleh PT SNJ (PT Solo Ngawi Jaya) sudah mencapai 85 persen," ujarnya melalui siaran pers, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca juga: Ditarget Akhir Maret, Tol Solo - Ngawi Kebut Pembebasan Lahan
Pemerintah memberi dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan 2, yakni Kartasura-Karanganyar sepanjang 20,90 kilometer, dan untuk seksi 3 dan 4, yakni Karanganyar-Ngawi sepanjang 69,35 kilometer, dibiayai dari investasi PT Solo Ngawi Jaya.
Basuki menargetkan pada April tahun ini ruas Kartasura-Sragen bisa dioperasikan, sedangkan Sragen hingga Simpang Susun Ngawi tetap dapat dilalui pemudik secara fungsional.
Untuk Ngawi-Kertosono yang memiliki total panjang 87,02 kilometer, sebagian akan diresmikan untuk beroperasi dalam waktu dekat, yakni ruas Ngawi hingga Wilangan sepanjang 49,80 kilometer yang dikerjakan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya.
PT Solo Ngawi Jaya dan PT Ngawi Kertosono Jaya merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk., dan sisanya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road.
Dengan dioperasikannya sebagian jalan Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, jalur Semarang hingga Surabaya akan semakin lancar karena sebelumnya dua ruas Tol, yakni Mojokerto-Kertosono dan Surabaya-Mojokerto juga sudah beroperasi.