Kemenko Perekonomian Klaim Sistem OSS Indonesia Ungguli Cina

Jumat, 9 Maret 2018 08:07 WIB

Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Satuan Tugas (satgas) Nasional Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Putra mengklaim, sistem perizinan investasi yang terintegrasi atau online single submission (OSS) Indonesia mengungguli sistem serupa di negara lain. Sebab, sistem OSS Indonesia memiliki konten dan cakupan lebih lengkap.

"Secara konsep mereka (negara lain) tidak gunakan OSS ke semua (cakupan), hanya investasi. Kita semuanya masuk mulai dari perizinan, fasilitas, dan komplain," kata Edi di kantor Kemenko Perkonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Maret 2018.

Menurut Edi, sistem OSS versi Indonesia akan melayani perizinan investasi dan jenis usaha lainnya. Misalnya, membuat izin tempat kursus, jasa, toko, dan lainnya. OSS Indonesia juga menyediakan fasilitas berupa informasi.

Keunggulan lain, yakni Indonesia menggunakan sistem yang lebih mapan. Beberapa kementeriani, menurut Edi, sudah memiliki sistem perizinan masing-masing.

Contohnya, aplikasi SiCantik, sebuah sistem perizinan online dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ada juga sistem pelayanan elektronik di bidang penerbangan bernama National Single Windows (NSW) yang dipelopori Kementerian Perhubungan. Seluruh sistem itu akan dipadukan menjadi satu dalam OSS.

Advertising
Advertising

Konsep OSS versi Cina hanya melayani perizinan online khusus ekspor, sedangkan OSS Taiwan fokus pada kegiatan ekonomi di dalam kawasan atau satu daerah. Kegiatan di luar kawasan memiliki sistem berbeda.

"Kalau kita di dalam dan luar kawasan menggunakan OSS," ujar Edi.

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Ellen Setiadi tidak menampik harus berhadapan dengan banyak undang-undang. Sebab, masing-masing kementerian memiliki regulasi mengoperasikan sistem pelayanan onlinenya. "Kita coba selesaikan itu dulu," kata Ellen.

OSS dibentuk untuk mengawal investasi. Pada Agustus 2017, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyatakan, OSS akan memantau atau memastikan pengurusan dan pelaksanaan investasi tidak mentok di satu titik. Thomas berpendapat, pelaksanaan investasi kerap mandek di lapangan akibat ego kementerian dan lembaga.

Menurur Edi, Presiden Joko Widodo alias Jokowi diagendakan merilis sistem OSS pada April 2018. Dengan OSS, kementerian lembaga di pusat dapat melihat proses perizinan investasi di wilayah.

Begitu juga pemerintah daerah bertugas memantau jalannya izin investasi yang diajukan pihak tertentu. Karenanya, pembentukan satgas daerah menjadi penting dan wajib.

Berita terkait

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

19 jam lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

21 jam lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

3 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

3 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

3 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

6 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

6 hari lalu

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

Menkominfo Budi Arie mengungkap Microsoft akan menggelontorkan investasi dengan nilai yang cukup besar di Tanah Air. Berapa nilainya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

6 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

8 hari lalu

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya