Kalbe Farma Investasi Rp 200 Miliar Bangun Pabrik di Myanmar

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 7 Maret 2018 17:56 WIB

PT. Kalbe Farma Tbk. ANTARA/HO-Ari

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi Kalbe Farma akan menanam investasi di Myanmar dengan membangun pabrik obat bebas atau over the counter (OTC) bekerja sama dengan perusahaan lokal.

Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius mengatakan ekspansi tersebut akan menambah pabrik perseroan di luar negeri, setelah sebelumnya membangun di Nigeria.

“Sekarang dalam proses izin, kami akan bekerja sama dengan partner lokal di sana,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 7 Maret 2018.

Baca juga: Gandeng Kalbe, Citilink Berikan Layanan Kesehatan bagi Penumpang

Dia mengatakan Myanmar menjadi pasar potensial emiten berkode saham KLBF tersebut. Pasalnya, negara itu memiliki jumlah penduduk yang banyak serta membutuhkan obat kategori OTC.

Advertising
Advertising

Vidjongtius menyebut investasi pabrik di Myanmar memerlukan investasi sekitar Rp 200 miliar. Jumlah tersebut masuk ke dalam rencana belanja modal KLBF tahun ini senilai Rp 1,5 triliun.

Dalam pembangunan pabrik, sambungnya, KLBF akan membentuk perusahaan joint venture bersama mitra lokal. Akan tetapi, dia memastikan perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas.

Vidjongtius memperkirakan pembangunan fisik akan berlangsung dalam tempo 1-2 tahun. Sementara itu, proses sertifikasi ditargetkan selesai dalam 1 tahun.

Pihaknya optimistis pembukaan pabrik baru tersebut dapat menggenjot distribusi obat bebas Kalbe Farma di Myanmar. Selain itu, peluang untuk menjamah pasar di negara tetangga juga terbuka lebar.

BISNIS

Berita terkait

Buruan, Daftar Lowongan Kerja BUMN hingga Swasta Tenggat Awal September Ini

1 September 2023

Buruan, Daftar Lowongan Kerja BUMN hingga Swasta Tenggat Awal September Ini

Apakah Anda pencari kerja? Berikut daftar lowongan kerja yang dibuka hingga tenggat awal September 2023.

Baca Selengkapnya

Kalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini

12 April 2023

Kalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini

PT Kalbe Farma Tbk. mempertahankan rasio pembagian dividen di angka 45 hingga 55 persen pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

13 Februari 2023

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

PP No. 51 tahun 2009 mendefenisikan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Baca Selengkapnya

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

13 Februari 2023

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai Ketua PAFI.

Baca Selengkapnya

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

7 Desember 2022

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat ini industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

3 Desember 2022

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur BPOM.

Baca Selengkapnya

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

2 Desember 2022

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan, sehingga dapat kembali diedarkan.

Baca Selengkapnya