Darmin Harap Infrastruktur KEK Batam Bisa Gaet Investor

Selasa, 6 Maret 2018 19:10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 "Akselerasi Perdagangan di Era Ekonomi Digital" di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tengah membahas berbagai proyek infrastruktur pendukung yang akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Batam. Darmin berharap, berbagai infrastruktur tersebut nantinya dapat menggaet lebih banyak investor untuk menanamkan modal di Pulau Batam.

"Ini penting agar semakin banyak yang berminat menanamkan investasi di Pulau Batam," kata Darmin Nasution usai memimpin rapat koordinasi membahas pengembangan kawasan Batam di kantornya, Jakarta Pusat, pada Selasa, 6 Maret 2018.

Simak: Menteri Darmin Minta Bank Indonesia Segera Stabilkan Rupiah

Adapun proyek terkait pengembangan kawasan Batam tersebut di antaranya pengembangan bandara, pembangunan jembatan, LRT atau light rail transit hingga pelabuhan.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo optimis, dengan pembangunan berbagai infrastruktur, pertumbuhan ekonomi di kawasan Batam bisa mencapai target tujuh persen. Selain itu, juga dapat mendorong kinerja perekonomian di Kepulauan Riau dan nasional. "Sebab Pulau Batam ini posisinya sangat strategis," kata Lukita di lokasi yang sama.

Pada 2017, Dewan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Batam (PBPB) mengganti pengurus BP Batam guna mengembalikan kejayaan kawasan Batam sebagaimana tujuan awal ditetapkan sebagai Free Trade Zone (FTZ) sejak 1973.

Lukita yang saat itu terpilih menjadi Kepala BP Batam, berjanji akan menyiapkan transformasi Batam dari kawasan FTZ menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam dua tahun agar kegiatan investasi menjadi bergairah dan Batam bisa kembali bersaing menjadi pusat kegiatan ekonomi.

Kawasan Batam saat ini dinilai tidak lagi memiliki daya tarik dibanding kawasan sejenis di ASEAN, terutama setelah mulai berlakunya MEA, yang memberikan pembebasan bea masuk bagi barang produksi sesama negara ASEAN.

Keterpurukan Batam terlihat dari data Dinas Tenaga Kerja Kota Batam yang mencatat jumlah perusahaan yang tutup pada 2015 di kawasan ini mencapai 54, pada 2016 mencapai 62 dan hingga Juli 2017 telah 53 perusahaan tutup.

Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi Batam hanya mencapai 5,45 persen pada 2016 dan hingga semester I-2017 ekonomi Batam hanya tumbuh mencapai kisaran dua persen, karena lesunya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Ikuti terus berita tentang Menteri Darmin di Tempo.co



Berita terkait

Pemerintah Bidik Realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus Tahun Ini Rp 62 Triliun

8 Oktober 2023

Pemerintah Bidik Realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus Tahun Ini Rp 62 Triliun

Pemerintah menargetkan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK sebesar Rp 62,1 triliun.`

Baca Selengkapnya

Membangun Optimisme untuk Kemajuan Kawasan Ekonomi Khusus

17 Agustus 2023

Membangun Optimisme untuk Kemajuan Kawasan Ekonomi Khusus

Optimisme akan mampu mendorong masuknya investasi ke Indonesia, termasuk investasi ke seluruh KEK

Baca Selengkapnya

Kawasan Ekonomi Khusus, Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

4 Agustus 2023

Kawasan Ekonomi Khusus, Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Pengembangan KEK berfungsi untuk memfasilitasi kegiatan industri, ekspor, impor, serta kegiatan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi

Baca Selengkapnya

Mendag: KEK Sanur akan Bangun Hotel dan Rumah Sakit Terbaik

4 Februari 2023

Mendag: KEK Sanur akan Bangun Hotel dan Rumah Sakit Terbaik

Hotel dan rumah sakit tersebut dibangun oleh BUMN.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi VI DPR: Pemprov Bali Harus Terlibat Pembangunan KEK Kesehatan

5 Desember 2022

Anggota Komisi VI DPR: Pemprov Bali Harus Terlibat Pembangunan KEK Kesehatan

Pemda harus mengelola target KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur.

Baca Selengkapnya

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Resmi Beroperasi, Diharapkan Menyerap Banyak Tenaga Kerja

23 November 2022

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Resmi Beroperasi, Diharapkan Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Pemerintah menyatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik telah resmi beroperasi.

Baca Selengkapnya

KEK Galang Batang, dari Kepri untuk Indonesia

24 Januari 2022

KEK Galang Batang, dari Kepri untuk Indonesia

Sejak Juli 2021 hingga Januari 2022, PT. BAI telah mengekspor 550 ribu ton SGA ke Malaysia dengan nilai 212 juta dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekspor dari Kawasan Ekonomi Khusus Terus Meningkat

7 Desember 2021

Ekspor dari Kawasan Ekonomi Khusus Terus Meningkat

Nilai ekspor dari KEK diproyeksi meningkat tahun ini seiring pandemi Covid-19 yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya

Reformasi Regulasi Mudahkan Usaha di KEK

6 Desember 2021

Reformasi Regulasi Mudahkan Usaha di KEK

UU Cipta Kerja berdampak positif dalam hal kemudahan perizinan dan fasilitas perpajakan.

Baca Selengkapnya

Empat KEK Berdaya Ungkit Pembangunan Nasional

3 Desember 2021

Empat KEK Berdaya Ungkit Pembangunan Nasional

Pengembangan KEK di sejumlah kawasan memiliki nilai investasi besar dan sanggup menyerap ribuan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya