Kurs Rupiah Tembus Rp 13.800 per Dolar AS, BI Siap Intervensi

Kamis, 1 Maret 2018 16:57 WIB

Pegawai menunjukkan uang di sebuah Money Changer di Jakarta, Rabu (03/02). Rupiah hari ini ditutup pada level 9.395 per dolar Amerika, atau kembali menguat 70 poin dibandingkan posisi sehari sebelumnya di 9.365. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi angkat bicara ihwal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menembus level 13.800 per dolar AS, hari ini. Doddy menjelaskan, Bank Indonesia siap melakukan stabilisasi dan intervensi untuk mengantisipasi agar rupiah tidak terus melemah.

"Kami siap stabilisasi dan intervensi. Karena tekanan masih terjadi sampai saat ini," kata Doddy saat menggelar jumpa pers dengan media di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Pernyataan Hawkish Powell Dongkrak Dolar, Rupiah Turun Lagi

Menurut Doddy, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS hingga Rp 13.800 per dolar Amerika, pagi tadi, dinilai berlebihan. Maka dari itu, Doddy melanjutkan, Bank Indonesia harus masuk ke pasar untuk melakukan intervensi.

"Kalau melihat faktor domestik saat ini, justru arahnya positif dan harusnya rupiah bisa lebih kuat. Tingkat inflasi juga terkendali di angka 3,18 persen (year on year/yoy)," kata Doddy.

Advertising
Advertising

Doddy tak memungkiri jika puncak dari menguatnya dolar AS adalah ketika The Fed melangsungkan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir. Pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) Jerome H. Powell disinyalir memiliki pesan yang bernada hawkish, atau memberikan indikasi kenaikan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR) lebih banyak.

"Setelah itu pasar global bergerak sangat cepat," kata Doddy. Hal ini pula yang membuat kurs rupiah belakangan terus melemah.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

19 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

22 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

23 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya