Jokowi Minta Menteri Bahas Insentif demi Genjot Investasi

Selasa, 20 Februari 2018 17:03 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Provinsi Maluku, 14 Februari 2018. Foto: Kris - Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama dengan sejumlah menteri di kantornya sore ini untuk membahas insentif untuk investasi. Dia ingin menarik lebih banyak minat investor.

Jokowi menuturkan momentum Indonesia saat ini sangat baik dengan meningkatnya daya saing di dunia. "Momentum ini harus diikuti dengan terobosan, dengan langkah-langkah yang inovatif untuk menarik investasi lebih banyak ke negara kita," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Menurut dia, Indonesia harus bergerak cepat lantaran negara lain juga sedang berlomba-lomba menarik investor. Jokowi menyebut negara seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka pun melakukan hal serupa dengan Indonesia. Mereka menawarkan berbagai insentif dan kemudahan dengan sangat progresif dan atraktif.

Indonesia, kata dia, bisa semakin tertinggal dengan negara lain dalam hal investasi jika tak ada perbaikan dan inovasi dalam pelayanan perizinan. Begitu juga jika tak ada pemangkasan dan penyederhanaan regulasi.

Dia mencatat, sejumlah kementerian sudah memangkas regulasi yang menghambat. Dia ingin upaya tersebut dilanjutkan hingga di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

"Saya juga minta dikalkulasi insentif-insentif apa yang diberikan bisa ditawarkan kepada investor, baik investor dalam negeri maupun luar. Misalnya terkait pemberian tax holiday, tax allowance yang lebih menarik bagi investasi," ujarnya.

Dia memerintahkan Menteri Keuangan bekerja sama dengan menteri lain membahas insentif tersebut. "Karena peraturan yang saya terima sebetulnya, baik itu tax holiday maupun tax allowance, sudah ada tapi pemanfaatannya sangat rendah, karena itu perlu dievaluasi," ujarnya.

Jokowi juga meminta eksekusi insentif lain yang telah diluncurkan dalam paket kebijakan dikawal secara khusus. Dia mengatakan insentif tersebut bisa mendorong perbaikan kemudahan berusaha dalam negeri. "Tadi pagi Menko Ekonomi juga sudah lampirkan ke saya perkembangan selesainya single submission. Kalau ini juga bisa selesai bulan Maret, ini juga bisa mempercepat proses perizinan di Indonesia," katanya.

Berita terkait

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

7 menit lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

2 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

3 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya