Harga Batu Bara Melesat Lebih dari Dua Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Martha Warta

Selasa, 20 Februari 2018 09:14 WIB

Pekerja memeriksa pasokan batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Palabuhan Ratu, Sukabumi, 5 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga batu bara melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Senin, 19 Februari 2018, setelah mampu membukukan rebound pada sesi perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Juni 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir melesat 2,60 persen atau 2,15 poin di US$ 84,90 per metrik ton.

Baca: YLKI Desak Pemerintah Intervensi Harga Batu Bara Acuan

Adapun pada perdagangan Jumat, 16 Februari, harga batu bara kontrak Juni 2018 membukukan rebound dengan penguatan 0,67 persen atau 0,55 poin di level 82,75.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah menguat pada perdagangan Senin, 19 Februari, setelah sejumlah produsen minyak terbesar di dunia mengisyaratkan kerja sama lebih lanjut untuk memperketat pasokan sampai akhir tahun.

Advertising
Advertising

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret menguat 1,4 persen atau 0,82 poin ke level US$ 62,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Transaksi pada perdagangan Senin akan dikompilasikan pada hari Selasa karena hari libur nasional di Amerika Serikat.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman April 2018 berakhir menguat 0,83 poin atau 1,28 persen di level US$ 65,67 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

“Penyeimbangan pasar telah mendapatkan momentum besar karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya berupaya memangkas produksi,” kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo pada Senin, di Nigeria, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa, 20 Februari 2018.

Di sisi lain, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei mengatakan OPEC, Rusia, dan produsen lain mencari cara untuk melembagakan kerja sama mereka setelah tahun ini.

“Masih ada komitmen bagi OPEC untuk terus memperketat pasar. Komitmen OPEC, serta situasi pasokan dengan permintaan yang kuat, akan menjaga pasar tetap meningkat,” kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc, di Chicago.

BISNIS

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

25 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

40 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

40 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

49 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

51 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

16 Februari 2024

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.

Baca Selengkapnya