Gaduh Taksi Online, Pengamat Transportasi Desak Kominfo Tegas

Kamis, 15 Februari 2018 00:57 WIB

Pembatasan Taksi Online (Ilustrasi: Alfarizki Syafiqri)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarjono mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk berani dan tegas menindak polemik taksi online di Indonesia. Djoko meminta Kominfo memerintahkan aplikator menutup aplikasi taksi online yang tidak terdaftar sebagai pengusaha menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108/2017.

"Kominfo terkesan melindungi aplikator. Tidak ada upaya serius untuk memerintahkan mereka menutup taksi online yang tidak terdaftar sebagai pengusaha," kata Djoko melalui keterangan tertulis pada Rabu, 14 Februari 2018.

Simak: Ini Sembilan Poin Rumusan Revisi Aturan Taksi Online

Djoko mengingatkan ihwal kuota taksi online. Dia mencontohkan, jumlah taksi online dari aplikator Go-Car di Jakarta sudah mencapai 166 ribu unit. Padahal, kuota yang tersedia hanya 36 ribu unit.

"Artinya, sisanya harus segera ditutup aplikasinya oleh aplikator," kata Djoko.

Advertising
Advertising

Djoko melanjutkan, Kominfo juga harus mengaudit dan mengawasi sistem Teknologi Informasi yang digunakan aplikator. Dia menilai sistem tersebut sudah banyak merugikan pengemudi.

Djoko juga menyebut demonstrasi pengemudi taksi online yang berlangsung hari ini menunjukkan kegaduhan yang belum berakhir. Menurut Djoko, para pendemo semestinya bukan menuntut agar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108/2017 tidak berlaku. Sebab, tanpa adanya aturan tersebut, taksi online akan dianggap ilegal.

Beberapa tuntutan pengemudi, ujar Djoko, mulai tak masuk akal. Dia beralasan uji kendaraan bermotor dan wajib asuransi tersebut merupakan aturan wajar dalam operasional transportasi.

"Banyak tuntutan oleh para driver taksi online yang sebenarnya sudah tidak masuk akal jika tetap mau berbisnis di sektor transportasi umum.

Djoko menambahkan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108/2017 seharusnya diikuti aturan yang selaras dari kementerian lain yang terkait, yakni Kominfo, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan.

Djoko mengatakan kegaduhan taksi online harus segera dituntaskan jika tidak ingin dimanfaatkan di tahun politik ini.

"Tahun politik akan dimanfaatkan oknum untuk ajang jual suara, salah satunya para korban kebijakan taksi online yang sudah cukup besar jumlahnya," kata Djoko.



Berita terkait

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

33 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

35 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

20 Februari 2024

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak akan masuk kabinet Prabowo Subianto, apabila Menteri Pertahanan itu resmi memenangkan pilpres.

Baca Selengkapnya

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

20 Februari 2024

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) buka suara soal penodongan terhadap penumpang Whoosh.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

23 November 2023

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

Kenaikan yang diminta hampir dua kali lipat. Sopir taksi online ancam ajak ojek online berunjuk rasa jika tuntutan tidak direspons dalam seminggu.

Baca Selengkapnya

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

25 September 2023

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

Eks personel Densus 88, Bripda Haris Sitanggang, membunuh sopir taksi online Sony Rizal karena terjerat utang akibat judi online

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

30 Agustus 2023

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

Hari ini LRT Jabodebek alami gangguan di Bekasi dan Halim.

Baca Selengkapnya

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

29 Agustus 2023

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

Pekerjaan proyek saluran air di Jalan Juanda, Ciputat Timur, berdampak kemacetan lalu lintas yang bertambah parah beberapa hari belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

25 Agustus 2023

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

Taksi online kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

16 Agustus 2023

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

Pemulihan pasca-pandemi Cina yang lemah dan rekor pengangguran kaum muda mengirim lebih banyak orangmenjadi sopir taksi online.

Baca Selengkapnya