Dorong Ekonomi Inklusif, Darmin Sebut 2 Syarat Utama. Apa Itu?

Rabu, 14 Februari 2018 19:12 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan setidaknya ada dua syarat utama yang dibutuhkan untuk mendorong ekonomi inklusif. "Ngga usah bilang ekonomi inklusif kalau pendidikan tak tinggi, tanah juga ngga punya. Terus mau pakai apa?," kata Darmin dalam pidatonya pada seminar bertajuk Mendorong Terciptanya Inklusi Keuangan melalui Pemanfaatan Sistem Digital, di Kantor Kementerian Koordinator Keuangan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2018.

Oleh karena itu, Menteri Darmin mengatakan program sertifikasi tanah yang kini tengah digencarkan oleh pemerintah dapat mendorong program keuangan yang inklusif. Sertifikasi tanah bisa mendorong pemerataan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan produk jasa keuangan. Contohnya, sertifikat tanah bisa digunakan menjadi agunan bagi masyarakat dalam mengajukan pinjaman modal usaha, seperti kredit usaha rakyat (KUR).

Baca: Menteri Darmin Was-was 3 KEK Ini Tak Kunjung Beroperasi

Pemerintah, kata Darmin, tiap tahun telah menargetkan kenaikan jumlah tanah yang telah disertifikasi. Jumlah tersebut terus meningkat, jika dahulu Pemerintah hanya mampu mensertifikasi 650 tanah persil per tahun.

Tahun 2017, Pemerintah tercatat telah berhasil mensertifikasi 5 juta tanah. Tahun 2018, Pemerintah telah menargetkan 7 juta tanah harus sudah tersertifikasi dan tahun 2019 ditargetkan ada 9 juta tanah telah disertifikasi.

Sebelumnya, Darmin menyatakan komitmen pemerintah untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya melalui penerbitan peraturan presiden tentang strategi nasional inklusi keuangan hingga serangkaian program bantuan sosial yang disalurkan secara nontunai.

Upaya itu mendapat apresiasi dari Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Secretary General’s Special Advocate/UNSGA) untuk Inklusi Keuangan, Ratu Maxima. "Kami menjelaskan program bantuan pemerintah, seperti bantuan sekolah, beasiswa, kredit usaha rakyat, Program Keluarga Harapan, dan bantuan lain, kan sudah menggunakan rekening," ucap Darmin Senin lalu.

Saat itu, Darmin menyebutkan salah satu indikator dari perkembangan inklusi keuangan adalah pertumbuhan jumlah rekening masyarakat Indonesia saat ini. Menurut dia, pertumbuhan rekening masyarakat cukup signifikan dalam dua tahun terakhir. "Kami melihat perkembangannya banyak sekali."

Selanjutnya, program inklusi keuangan laku pandai atau layanan keuangan tanpa kantor atau branchless banking dinilai telah berjalan dengan baik. "Berdasarkan diskusi bersama, Indonesia masih perlu mengembangkan lagi ekonominya untuk market base maupun market driven-nya," kata Darmin.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

9 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

59 hari lalu

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya