Sentimen Dalam Negeri Dorong IHSG ke Zona Hijau

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 12 Februari 2018 18:23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di akhir 2016, ditutup menguat 15,32 persen dibandingkan Januari 2016 di level 5.297. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG sukses mencapai zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Senin, 12 Februari 2018, setelah ditutup menguat 0,28 persen atau 17,93 poin di level 6.523,45.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak di zona hijau pada kisaran level 6.498,69-6.531,56. Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia, 264 saham menguat, 116 saham melemah, dan 191 saham stagnan.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+1,73 persen) dan tambang (+1,69 persen). Adapun sektor industri dasar dan konsumer masing-masing turun 1,45 persen dan 0,53 persen.

Baca juga: Pekan Depan Perdagangan IHSG Masih Dibayangi Aksi Jual

Menurut Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto, pergerakan IHSG terkerek sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Surplus neraca pembayaran Indonesia 2017 tercatat US$ 11,6 miliar.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia (BI) menyebutkan surplus ini ditopang surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibanding tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio.

Investor juga menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang akan memutuskan mengenai BI 7-Days Repo Rate, yang diprediksi akan tetap. Selain itu, pelaku pasar tengah menunggu kinerja laporan keuangan emiten, yang diharapkan bisa menjadi katalis positif untuk menggerakkan pasar.

Saham-saham pendorong IHSG:
BBRI +2,43 persen
MYRX +36,59 persen
TOWR +6,48 persen
RIMO +34,51 persen

Baca juga: Saham BRI Dorong IHSG Sesi I Menguat 0,24 Persen

Saham-saham penekan IHSG:
TPIA -9,36 persen
UNTR -2,46 persen
GGRM -2,03 persen
UNVR -0,72 persen

Sebelumnya, IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi masih berada di zona merah dengan dibayangi aksi jual. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan penguatan IHSG yang sempat terjadi pada perdagangan pekan kemarin hanya dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi jual.

"Kenaikan tipis IHSG yang terjadi sebelumnya harus diuji ketahanannya untuk membuat kenaikan lanjutan. Namun tampaknya belum akan terjadi," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

13 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

13 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya