DPR: Calon Gubernur Bank Indonesia Harus Loyal kepada Presiden

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 12 Februari 2018 13:14 WIB

Misbakhun, Jakarta, Rabu (01/08) TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Masa jabatan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) akan berakhir pada Mei 2018. Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi mengatakan sudah ada empat nama tokoh yang dipertimbangkan Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur BI.

"Ada empat nama yang masuk," kata Sofyan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Februari 2018.

Sofyan menyebutkan, keempat nama itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro; mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri; Gubernur Bank Indonesia saat ini, Agus Martowardojo; dan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca juga: Jokowi dan Kalla Rampung Bahas 4 Nama Kandidat Gubernur BI Ini

Menurut Sofyan, pembahasan mengenai 4 nama calon tersebut sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, kata dia, Presiden sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing calon. "Tapi belum diputuskan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Komisi XI DPR sangat berharap tokoh-tokoh calon Gubernur BI benar-benar punya pengalaman bekerja bersama dengan Presiden Jokowi.

“Sehingga mengerti vibrasi getaran hati Bapak Presiden Jokowi mengenai arah kebijakan ekonomi moneter ke depan seperti apa,” ujar Misbakhun melalui pesan singkat, Minggu, 11 Februari 2018.

Dia juga menambahkan, kandidat calon Gubernur BI juga sudah semestinya loyal kepada Presiden. Dengan demikian, sambung Misbakhun, kebijakan moneter bank sentral bisa sinkron dengan kebijakan fiskal pemerintah.

Baca juga: DPR: Bahaya jika Gubernur BI Disusupi Kepentingan Politik

Selain itu, Gubernur BI mendatang sebaiknya figur yang bersih dari pengaruh kekuasaan sebelumnya. Dengan demikian, Gubernur Bank Indonesia yang baru nanti tidak punya rekam jejak dengan kekuasaan masa lalu.

“Jangan sampai punya agenda tersembunyi kebijakan di bidang moneter yang akan menggerogoti kebijakan ekonomi nasional yang digariskan oleh Presiden dengan bersembunyi di balik alasan independensi BI dalam merumuskan kebijakan moneter,” ucapnya.

Misbakhun merasa perlu menyampaikan sejumlah warning itu karena Indonesia memiliki pengalaman tentang kebijakan rasio kredit terhadap nilai agunan atau loan to value (LTV) untuk menghindari bubble economy yang justru menghambat pertumbuhan ekonomi.

BISNIS

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

37 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya